Ketua Umum MUI Pusat KH Ma'ruf Amin (tengah) bersama jajaran pimpinan MUI Pusat saat menggelar jumpa pers terkait menjelang bulan Ramadhan di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (31/5/2016). Dalam jumpa persnya Majelis Ulama Indonesia mendesak aparat penegak hukum untuk menindak tegas berbagai bentuk peredaran minum keras, tempat hiburan malam, praktek prostitusi dan menghimbau kelompok masyarakat untuk tidak melakukan sweeping di dalam ke khusyu'an dan ke khidmatan saat menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan.

Jakarta, Aktual.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak semua pihak menjadikan momentum bulan Ramadhan untuk memperbaiki masalah bangsa. Demikian dikatakan oleh Ketua Umum MUI, KH Ma’aruf Amin dalam konferensi pers hasil sidang isbat di Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (5/6).
“Ramadan ini menjadi momentum untuk memperbaiki segalanya,” ujarnya.

Ia bersyukur tidak ada perbedaan pada tahun ini dalam menentukan awal Ramadhan.

“Mudah-mudahan lebarannya juga bareng. Ini suatu nikmat tersendiri karena itu kita tidak disibukkan dengan hiruk pikuk perbedaan-perbedaan dan ini bisa kita pelihara,” ujarnya.

Ma’aruf mengajak masyarakat menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan hati dari dosa-dosa, serta menjaga ukuwah persaudaraan. Bukan hanya sesama muslim, tapi juga persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air.

Menurutnya, bulan suci juga harus dijadikan momentum untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dan negara seperti menghadapi kedaruratan, radikalisme, kejahatan seksual, dan lainnya.

Artikel ini ditulis oleh: