Denpasar, Aktual.com – Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, Akhmad Tito Karim, mengatakan, mulai 1 Oktober 2017, pengguna jasa Tol Bali Mandara tak bisa menggunakan uang tunai untuk transaksi masuk ke jalan bebas hambatan tersebut.
Sebagai gantinya nantinya akan diberlakukan penggunaan uang elektronik. Dalam kerangka itu, Tito mengaku telah menjalin kerja sama dengan Perbankan untuk menyiapkan kartu uang elektronik.
“Tanggal 1 Oktober pengguna jasa sudah wajib menggunakan uang elektronik,” kata Tito di sela buka puasa bersama di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Rabu (21/5).
Kebijakan itu ditempuh guna meminimalisasi penumpukan kendaraan di pintu tol saat melakukan transaksi pembayaran. Ia menjelaskan, saat ini tol yang dibangun tahun 2013 dalam sehari dilintasi sekira 50 ribu kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
“Tujuannya guna mempercepat pembayaran agar lebih terkendali, memang sebaiknya menggunakan uang elektronik. Kami sudah bekerjasama dengan empat bank untuk program uang elektronik ini,” jelas dia.
Selain karena kebutuhan, rupanya program penggunaan uang elektronik itu merupakan keinginan Presiden Joko Widodo. Kebijakan transaksi non tunai itu akan diberlakukan serentak di seluruh tol di Indonesia.
Saat pertama kali dibangun, pengguna uang elektronik hanya di kisaran dua sampai empat persen saja dari rata-rata 50 ribu kendaraan yang melintas. Saat ini pengguna uang elektronik sudah meningkat menjadi 20 persen dari jumlah kendaraan yang melintas. Sisanya masih menggunakan uang cash.
Prosentasenya yakni 44 persen kendaraan roda dua, 1 persen kendaraan golongan dua, tiga, empat dan kima, sementara sisanya kendaraan kecil roda empat.
Untuk jasa bank yang digunakan, 10 persennya adalah menggunakan uang elektronik terbitan Bank Mandiri, sementara sisanya Bank BNI dan Bank BRI. Penggunaan uang elektronik diyakini akan mampu mempercepat proses pembayaran di pintu tol.
“Kalau pakai uang cash untuk mobil bisa memakan waktu sekitar 12 detik, sementara sepeda motor sekitar 20-30 detik. Dengan uang elektronik cukup 2 detik saja. Jadi bisa menghemat waktu sekitar 10 kali lipat,” terang Tito.
Di sisi lain, Tito mengaku siap melayani lonjakan penumpang memasuki musim libur Lebaran tahun ini. Khusus pengguna uang elektronik pada tanggal 22-26 Juni dan 30 Juni hingga 2 Juli akan mendapat diskon sebesar 20 persen.
“Kami siap melayani apabila terjadi lonjakan arus di jalan tol,” katanya.
(Bobby Andalan)
Artikel ini ditulis oleh: