Jakarta, Aktual.com — Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) berupaya mengangkat kembali pamor batu akik yang saat ini mulai redup dengan menyelenggarakan Festival Batu Mulia dan Perhiasan pada 23-25 Oktober 2015 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Ketua BPPI Wiryanti Sukamdani di Jakarta, Jumat (23/10) mengatakan, tren batu akik seperti fesyen yang suatu saat menurun dan pada saat tertentu akan naik.

“Batu itu sebuah tren, suatu saat akan boom,” kata perempuan yang akrab disapa Yanti itu saat pembukaan kegiatan tersebut di TMII.

Untuk mengangkat kembali pamor batu akik, pihaknya melakukan promosi dengan berbagai cara seperti pameran dan workshop yang diselengarakan di TMII.

Bahkan, pihaknya berjanji akan mempromosikan batu akik tidak hanya di dalam negeri tapi juga pasar internasional.

“Apalagi kualitas batu akik Indonesia tidak kalah dengan Brazil dan India,” katanya.

Menurut dia, beberapa provinsi yang dikenal memiliki potensi batu mulia besar diantaranya Aceh (Giok nefrit, fluorit, aventurin, kuarsa merah jambu, serpentin, kristal kuarsa, idoraks).

Kemudian, Sumatera Barat (kecubung ungu, garnet), Riau (intan), Jambi (koral tersilifikasi, fosil kayu), Sumatera Selatan (Kalsedon biru, kecubung aleksandrit), Lampung (beragam jenis akik, amber), Banten (opal, geode, akik), Jawa Barat (krisokola, krisopras, opal biru, kalsedon ungu, batu pancawarna, batu sabun).

Jawa Tengah (Giok Jawa, heliotrop, tektit), Jawa Timur (karnelian, kalsedon, geode), Papua, Borneo, NTT dan provinsi lainnya.

Sementara itu Deputi Pengembangan Pasar Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esty Eko Astuti mengatakan, potensi batu mulia bisa mendatangkan pendapatan yang sangat besar.

Pihaknya memantau banyak negara yang memanfaatkan batu mulia sebagai industri perhisaan seperti Prancis dengan pemasukan 13,17 miliar dolar AS, Afrika Selatan 17,8 miliar dolar AS, dan Columbia 471 juta dolar AS.

“Kita punya potensi batu mulia yangg luar biasa. Jika itu bisa diangkat menjadi industri wisata belanja,” kata Esty.

Ia yakin, jika dikemas dengan baik dan dilengkapi dengan sertifikat yang diakui secara internasional maka batu akik Indonesia bisa diangkat ke pasar mancanegara.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan