Jakarta, Aktual.com – Pemerintah tengah mempercepat persiapan Program Magang Nasional yang ditujukan bagi lulusan baru (fresh graduate) perguruan tinggi dengan masa kelulusan maksimal satu tahun. Syarat dan kriteria bagi peserta program rencananya akan diumumkan pada akhir September dan ditargetkan mulai bergulir Oktober 2025.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikti Saintek, Benny Bandanadjaja, mengatakan pihaknya saat ini sedang merumuskan aturan teknis.
“Mudah-mudahan di akhir bulan ini atau menjelang awal bulan depan sudah ada syarat ketentuannya,” ungkap Benny usai menghadiri Dies Natalis ke-7 Vokasi Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Program ini akan dikelola langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sebagai leading sector, sementara Kemendikti Saintek mendukung dari sisi data lulusan. Pelaksanaan program ditargetkan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, yakni mulai Oktober 2025.
“Nah, ini memang arahan presiden, kalau bisa sih Oktober sudah jalan ya, tapi kita akan melakukan koordinasi dengan segera, karena ada beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam waktu yang tinggal dua minggu ini,” jelas Benny.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan Program Magang Nasional terbuka untuk semua perusahaan, baik swasta maupun BUMN. Skema yang dipakai adalah link and match antara perguruan tinggi dan dunia usaha.
“Program magang sedang dimatangkan Mendikti Saintek. Tapi salah satunya adalah mereka yang eligible adalah yang lulus maksimal 1 tahun. Sehingga bisa fresh graduate, bisa ditangkap,” kata Airlangga usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Selasa (16/9/2025).
Program ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi “8+4+5” dan akan berjalan serentak di seluruh Indonesia selama enam bulan. Peserta bakal menerima uang saku sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) di masing-masing daerah. Pada tahap awal, ditargetkan 20.000 peserta ikut serta dengan alokasi anggaran Rp198 miliar pada 2025.
Dukungan juga datang dari kalangan kampus. Dekan Fakultas Vokasi UKI, Maxi Ladopurab, menyatakan mahasiswa vokasi UKI siap berpartisipasi dalam program tersebut.
“Kita sangat positif meresponsnya. Mudah-mudahan mahasiswa kami bisa memenuhi, karena sebelumnya juga ada mahasiswa kami dari prodi Analisis Keuangan dan Pajak yang ikut di dalam program itu,” ujar Maxi.

















