Saudaraku, terhadap kekuasaan kau tak boleh menginginkan; jangan pula membencinya. Hindarilah memilih orang yang nafsu kuasa, juga yang menolak kuasa.
Jangan memburu kekuasaan yang membuatmu takut kehilangan kedudukan. Sesungguhnya gila kuasa itu sumber malapetaka kehidupan.
Hanya orang yang tak punya kehormatan yang memuja kekuasaan. Bagi mereka yang punya marwah, ada banyak pintu menuju kemuliaan hidup.
Ketahuilah bahwa manusia yang ditinggikan derajatnya di mata Tuhan adalah mereka yang beriman dan berilmu.
Bagi kaum brahmana beriman dan berilmu, pantang mengetuk pintu istana. Tapi pintu rumahnya selalu terbuka bagi istana untuk meminta bantuan.
Di mata para brahmin sejati, menjadi kesatria penguasa bukanlah kenaikan derajat, melainkan “penurunan”. Kuasa bukanlah suatu dambaan melainkan panggilan pelayanan.
Jika panggilan itu datang, jika sesuai dengan kapasitas dan lebih besar maslahatnya bisa saja turun gunung. Karena sesungguhnya pelayanan kekuasaan itu sumber bahagia kehidupan.
Makrifat Pagi, Yudi Latif
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin