Jakarta, Aktual.com – Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI gelar seminar terkait pembahasan Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantura Jakarta dan Raperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Dalam seminar raperda yang terkait erat dengan Proyek Reklamasi Teluk Jakarta itu, diundanglah pihak-pihak yang dianggap kompeten. Ceritanya, DPRD DKI ingin menyerap aspirasi dari masyarakat terkait isi raperda itu nantinya. Dan tentu saja untuk reklamasi Teluk Jakarta.
Wakil Ketua Balegda, Merry Hotma mengatakan kalau akhir bulan Desember nanti kedua raperda bakal diparipurnakan. “Kami mengikuti usulan dan pendapat stakeholder dan masyarakat,” klaim politisi PDI-P itu, di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (11/12).
Dalam kesempatan itu, Merry jelas menyebut rampungnya kedua raperda itu bakal jadi titik cerah bagi proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Sebuah hal yang awalnya sempat disanggah Ketua Balegda M Taufik dulu. Dimana saat itu Taufik mengatakan kedua raperda tidak ada hubungan langsung dengan proyek reklamasi.
Kata Merry, kedua raperda itu sudah dijadwalkan di Bamus dan minggu depan sudah masuk pembahasan. Balegda, ujar dia, akan sangat berhati-hati sekali dalam membahas kedua raperda ini. Entah apa maksud dia dengan berhati-hati sekali itu.
Balegda pun janji bakal melibatkan semua pemangku kewajiban dan masyarakat sebelum disahkannya raperda tersebut.
“Makanya kita akan mendengar, seperti keluhan-keluhan mayarakat pesisir,ada nelayan, kita undang seperti di seminar ini, kita serap semua aspirasi,” ujar dia.
Seminar yang digelar DPRD DKI dihadiri sejumlah pihak. Seperti pakar tata kota dari ITB Hesti Nawangsari yang dikenal mendukung proyek reklamasi, sejumlah nelayan yang mengklaim dari Muara Angke dan secara tersirat mendukung reklamasi. Praktis dari yang hadir, hanya perwakilan dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) yang menolak proyek reklamasi.
Artikel ini ditulis oleh: