Jakarta, Aktual.com — Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan mundurnya Rusatam Effendi dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara, menjadi peristiwa yang menarik.
Terlebih, bila peristiwa itu dilihat dari analisa politik terhadap elektabilitas calon gubernur menjelang Pilkada DKI Jakarta pada 2017.
“Kemunduran Rustam Effendi itu yang menarik. Bagi saya dan perlu diamati dari perspektif sebagai peneliti yang perlu diukur adalah, pertama apakah dengan mundurnya Wali Kota Jakarta Utara itu mendapatkan respon positif atau negatif oleh publik,” ucap Karyono menjawab pertanyaan aktual.com, di Jakarta, Rabu (27/4).
“Kedua, seberapa besar pengaruh pengunduran diri itu terhadap elektabilitas Ahok? itu yang menarik untuk diukur nantinya,” tambah dia.
Menurut Karyono, bila pengunduran diri Rustam membentuk sentimen negatif, maka itu akan berimbas pada kepemimpinan dan elektabilitas Ahok di mata publik.
Kini, sambung Karyono, tinggal bagaimana kedua aktor ini, baik Rustam Effendi maupun Ahok, mengemas sentimen publik terhadap peristiwa itu.
“Kalau wali kota membuka masalah yang sesungguhnya yang merugikan Ahok, mungkin masalah sebenarnya ada melibatkan Ahok seperti dugaan penyimpangan kebijakan atau apapun, maka responnya bisa negatif terhadap sosok Ahok,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang