Jakarta, Aktual.com — Museum “Tempo Doeloe” yang didirikan sekitar tiga tahun silam dan berlokasi di Jalan Gajah Mada Kota Malang, Jawa Timur, meraih predikat sebagai museum terbaik nasional yang dikelola pihak swasta.
Pendiri sekaligus pemilik Museum Tempo Doeloe, Dwi Cahyono mengaku senang dengan predikat yang diraihnya itu.
“Alhamdulillah, museum yang kami dirikan ini mampu memberikan yang terbaik dan bisa mengangkat Kota Malang sebagai kota yang peduli terhadap keberlangsungan museum di kota ini,” katanya di Malang, Sabtu (3/10).
Museum yang menyajikan perjalanan terbentuknya Kota Malang, mulai zaman batu, zaman Kerajaan Majapahit, zaman Kerajaan Singosari dan Gajayana, zaman penjajahan Belanda dan Jepang, serta zaman Kemerdekaan, bahkan hingga proses pembangunan itu dinobatkan sebagai museum terbaik nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Dirjen Kemendibkud Kacung Marijan dalam acara bertajuk Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 2015 di Taman Sunken Museum Nasional Jakarta, Jumat (2/19) malam.
Selain museum yang didirikannya itu mendapatkan penghargaan sebagai museum terbaik nasional yang dikelola swasta, Dwi Cahyono yang juga Ketua Yayasan Inggil tersebut juga dinobatkan sebagai tokoh pelestari Cagar Budaya terbaik nasional bersama empat tokoh lainnya di Indonesia.
Dwi mengakui untuk mendapatkan predikat tersebut tidak mudah, sebab syaratnya juga cukup berat dan berproses, minimal harus melakukan pelestarian cagar budaya selama sepuluh tahun. Selain itu juga harus berusaha mengadvokasi masyarakat sekitar untuk melestarikan cagar budaya.
Penghargaan Museum Tempo Doeloe yang lokasinya juga berdekatan dengan kawasan Balai Kota Malang itu juga mengantarkan kota pendidikan tersebut sebagai Kota Peduli Museum yang penghargaannya diterima Wali Kota Malang Moch Anton di ajang yang sama di Jakarta.
Museum Tempo Doeloe tersebut dalam dua tahun terakhir ini juga menjadi “jujugan” pelajar untuk mengenal dan memahami sejarah berdirinya Kota Malang maupun kisah-kisah Kota Malang di masa lampau.
Selain pelajar yang datang berombongan, wisatawan asing pun tidak sedikit yang selalu menyempatkan diri singgah di museum tersebut.
Selain Museum Tempo Doeloe, Kota Malang juga memiliki sejumlah museum lainnya, seperti Museum Brawijaya (militer), Museum Mpu Purwa (museum benda-benda bersejarah berupa artefak, patung), dan Museum Pendidikan yang berlokasi di kawasan Tlogowaru, Kedungkandang.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka