Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan bela sungkawa atas musibah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, yang menimpa sejumlah jemaah calon haji termasuk dari Indonesia.
“Tentu kita sampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya karena apapun hilangnya nyawa, kehilangan bagi kita,” katanya dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (12/9).
Dia mengatakan, hilangnya nyawa jemaah haji disaat menjalankan ibadah haji bukan hanya kehilangan bagi keluarga tapi bagi bangsa Indonesi secara umum.
Dia menyarankan kepada pemerintah Arab Saudi agar mengantisipasi badai dengan teknologi ramalan cuaca yag dipercanggih. “Sebab pada dasarnya teknologi sudah cukup canggih untuk meramal badai dan cuaca,” katanya.
Karena itu, Arab Saudi perlu mempercanggih peralatannya dan perlu ada peringatan (warning) tentang situasi cuaca. “Sebab kalau tidak ada ramalan cuaca, orang tidak siap,” katanya.
Politisi PKS ini juga meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan pembangunan selama musim haji karena bagaimanapun kerja alat-alat berat berada di tempat yang tinggi dan jika jatuh bahaya.
Sementara untuk Menteri Agama, dia menyarankan sebaiknya meminta akses informasi cuaca dari BMKG Indonesia sehingga pada saat yang bersamaan melalui jalur ketua rombongan atau kloter bisa diberitahu kepada para jemaah untuk menghindari daerah badai kecuali memang hal-hal yang tidak bisa dihindari.
“Seperti di Arafah, itu nggak bisa dihindari, tapi hari lain bisa,” katanya.
Sebetulnya terkait pengelolaan jemaah haji, Menag membutuhkan masukan dari banyak pihak sehingga perubahan-perubahan tidak menimpa masyarakat. “Sehingga cuaca ekstrem, misalnya, bisa diantisipasi oleh masyarakat kita,” katanya.
“Kalau negara-negara yang memang terbiasa dengan cuaca ekstrem, mungkin perubahan cuaca adalah hal yang biasa, tapi buat masyarakat seperti Indonesia, perubahan cuaca apalagi yang ektrem akan membuat masalah,” katanya.
Tidak ada badai saja, kata dia, banyak jemaah kesulitan, apalagi ada badai. “Untuk jemaah haji, kita berharap agar berhati-hati, tidak perlu melakukan hal-hal di luar rukun dan kewajiban haji, sambil melihat situasi jangan sampai terlambat untuk mengantisipasi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: