Jakarta, Aktual.co — Musibah ini dipastikan tidak lucu. Sebuah truk tanki penyedot tinja mendadak meledak. Karuan, seisi truk tersembur ke sekitar toko dan jalan.
Musibah memalukan ini, menurut Dailymail, Rabu 31 Desember 2014, terjadi di kota Hechi, China. Yang lebih konyol untuk membersihkan toko dan jalan sekitar kejadian yang kini berbau tinja itu, ternyata perlu waktu seminggu lebih.
Syahdan, saat itu sebuah truk tangki penyedot tinja tiba-tiba meledak, hingga semua isi dalam truk ke luar dan menyembur ke jalanan dan toko. Naas, saat itu banyak pembeli di sekitar toko-toko tersebut. Alhasil mereka terciprati tinja berwarna cokelat pada bagian tubuh dan muka.
Dong Tang, seorang saksi mata, menuturkan semula dia pikir orang-orang berkerumun di lokasi kejadian karena ada kecelakaan mobil.
“Saya tidak terlalu memperhatikan, tapi beberapa saat kemudian bau busuk menyengat dan itu sangat menjijikkan. Lalu saya menyadari bahwa tangki yang membawa ‘cairan cokelat’ telah meledak, berhamburan ke seluruh jalan dan mengenai orang-orang yang berbelanja atau berjalan melewati,” papar Dong Tang.
Sementara itu pemilik toko yang tersembur tinja, mengaku dia butuh seminggu lebih membersihkan barang dagangan dari kotoran tinja. Apa boleh buat, karena semburan tinja yang mengotori toko dan komoditas yang diperdagangkannya cukup tebal dan berjibun lagi.
Alhasil para pemilik toko yang menjadi korban semburan pun bersepakat langsung untuk menuntut kompensasi dari pemilik truk tinja yang meledak itu.
Namun, juru bicara perusahaan penyedot tinja berkilah, dengan menjelaskan, bahwa ledakan itu akibat kesalahan teknis tanki. Karena itu, semua tuntutan pihak yang dirugikan harus ditujukan kepada produsen mobil.
Saling tuding pun terjadi. Produsen mobil ganti mengelak dan menuduh kesalahan pada mobil tanki terjadi akibat pengguna tanki mengabaikan sistem pemeliharaan mobil dan tidak mengikuti petunjuk pengoperasian.
Juru bicara kepolisian setempat, Cai Chin menyebut, beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Tetapi banyak korban menderita kerugian material akibat dagangan maupun tubuh mereka yang terkena langsung cairan kotoran.
“Banyak dari mereka yang harus mendapatkan perhatian medis. Ini dikarenakan banyaknya bahan kimia yang digunakan dalam proses pembersihan, atau memang penyakit yang timbul dari kotoran itu sendiri,” ucap Cai Chin.
Artikel ini ditulis oleh: