Sejumlah petani memanen padi hibrida HIPA 18 di lahan demonstasi plot (demplot) Desa Mrenek, Maos, Cilacap, Jateng, Sabtu (12/3). Hasil panen padi hibrida HIPA 18 yang dikembangkan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi bersama PT. Petrokimia Gresik mencapai 10,2 ton per hektar, dan mempunyai ketahanan terhadap penyakit blas dan hama wereng. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/nz/16

Jakarta, Aktual.com — Akibat musim yang tidak menentu berimbas pada menurunnya hasil panen padi di areal persawahan milik kelompok tani di Kabupaten Gorontalo.

“Saat musim tanam sampai panen, areal persawahan kekurangan air, sehingga padi tidak tumbuh dengan baik bahkan banyak yang mati,” ujar Adam salah seorang ketua kelompok tani di Desa Ilomanga Kabupaten Gorontalo, Minggu (13/3).

Selain itu kata dia, puluhan hektar areal persawahan di daerah tesebut tidak digarap ataupun dikelola untuk ditanami padi, sebab tanahnya kering.

Alasan kelompok tani tidak mengolah sawahnya, karena air kurang sehingga kemungkinan bibit padi tidak akan tumbuh dengan baik, kata Adam.

Anis salah seorang ketua kelompok tani di Desa Sombari Kabupaten Gorontalo mengakui bahwa untuk musim panen kali ini, rata-rata hasil panen mengalami penurunan bahkan ada padi yang tidak berbuah dan hanya dijadikan makan ternak.

Dia mengungkapkan, untuk musim panen kali ini hasil yang diperoleh menurunnya, biasanya untuk setiap hektar areal sawah bisa menghasilkan 6 hingga 7 ton gabah kering, namun saat ini hanya 2 hingga 3 ton gabah kering.

Untuk musim panen kali ini, banyak petani yang mengalami kerugian, sebab hasil panen tidak sebanding dengan biaya mengolah sawah, kata Anis.

Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir ini, cuaca di Provinsi Gorontalo tidak menentu, sehingga ada areal persawahan yang sudah beberapa kali musim tanam tidak dapat digarap ataupun diolah untuk ditanami padi, karena kekurangan air berimbas kerasnya tanah.

Petani mengharapkan, agar pemerintah baik provinsi maupun kabupaten Gorontalo dapat membantu kesulitan petani, dengan memberikan pompa air bagi setiap kelompok tani, serta bibit dan pupuk secara gratis.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka