Angin puting beliung juga tidak mempunyai siklus serta sangat jarang terjadi angin puting beliung susulan dilokasi yang sama. Juga lebih sering terjadi saat siang atau sore hari dan dapat terdeteksi 30 menit sampai satu jam sebelumnya.

Puting beliung terjadi hanya dari awan Cumulusnimbus (CB) dan sering tumbuh di darat, tapi juga bisa terjadi di laut yang dinamakan “water spout”. Angin puting beliung akan bergerak tergantung arah gerakan awan CB.

Kecepatan angin puting bisa mencapai 30-40 atau 50 knots dan berlangsung selama tiga menit atau maksimal lima menit dengan jangkauan daerah yang rusak 5-10 km.

Perubahan Mendadak Bagaimana mengetahui kemungkinan munculnya angin puting beliung? Tanda-tanda alam yang perlu diketahui yaitu udara panas atau pengap pada malam-pagi hari satu hari sebelumnya.

Terlihat tumbuh awan CB sekitar pukul 10.00 pagi, diantara awan tersebut ada dua jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol dan awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap. Serta terasa sentuhan udara dingin disekitar tempat berdiri.

Tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan disekitar, dahan dan ranting yang sudah bergoyang cepat, artinya hujan dan angin kencang sudah akan datang.

Juga terdengar Sambaran petir yang cukup keras. Apabila indikator ini dirasakan maka ada kemungkinan hujan lebat dan petir serta angin kencang akan terjadi.

Selain itu, jika satu atau tiga hari berturut-turut tidak ada hujan di musim penghujan, ada kemungkinan hujan deras yang turun pertama kali diikuti angin kencang, baik masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak.

Puting beliung dapat menyebabkan atap rumah berterbangan bahkan jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi di Bogor akibat tertimpa pohon tumbang.

Untuk itu tetap waspada di musim penghujan meski hujan selalu membawa kesejukan dan harapan bagi kehidupan.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby