Kota Palembang selama musim hujan saat ini malah ‘kebanjiran’ buah durian karena di setiap daerah penghasil buah musiman itu mulai panen.

Memasuki musim penghujan yang beriringan dengan musim buah durian Kota Palembang kebanjiran para pedagang buah di setiap pinggiran jalan utama dan pasar tradisional, kata Doni (40) pedagang buah di Pasar Kuto Palembang, Minggu (18/12).

“Tahun ini di sejumlah pasar tradisional di dalam kota kebanjiran buah durian masing-masing pedagang menyediakan stok cukup banyak,” kata dia.

Menurut dia, tahun ini adalah sangat istimewa panen durian di Sumatera Selatan.

Bila tahun lalu pasar didominasi durian dari Sumatera Barat, maka tahun ini durian lebih banyak dari Sumsel, katanya.

“Pasokan buah durian sebagian besar dari Tebing Tinggi, Empat Lawang dan sisanya dari Kabupaten Lahat, Lubuklinggau dan beberapa daerah lain,” katanya.

Ia mengatakan, musim durian di Sumsel tahun ini sudah dimulai sejak memasuki bulan November lalu.

“Prakiraan kami selaku pedagang, musim durian kali ini lebih panjang dari sebelumnya,” ungkap Tata, pedagang buah lainnya di Pasar Kuto.

Hal tersebut dikarenakan kondisi alam kemarau basah dan musim penghujan yang diprediksi cukup panjang musim ini.

Sementara, untuk harga durian baik Tata maupun Doni mematok secara bervariasi sesuai dengan ukurannya.

Untuk durian ukuran kecil dipatok dengan harga Rp10.000, ukuran sedang Rp20.000, dan ukuran besar Rp30.000 per buah.

Menurut Doni, pedagang buah durian di Pasar Kuto non stop selama 24 jam, sehingga pembeli bisa datang kapan saja.

“Kebanyakan pembeli mulai ramai habis maghrib sampai pagi,” ujar Doni yang mengaku sejak kecil berdagang di Pasar Kuto ini.

Selain Pasar Kuto sebagian penjual di pinggiran jalan-jalan juga banyak yang menawarkan buah durian 24 jam lengkap dengan tikar untuk bersantai.

“Di Pasar Kuto kami beri garansi bila tidak matang dan tidak manis durian kembali dan boleh ditukar,” ujarnya.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby