Nelayan tradisional mencari ikan dengan menggunakan dua perahu yang dirangkai menjadi satu bagian (bagan) di lepas pantai Krueng Raya, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (21/5). Kapal bagan merupakan salah satu alat tangkap tradisional yang mengandalkan pencahayaan lampu neon dan jaring untuk menangkap ikan. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/kye/16.

Purwakarta, Aktual.com – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menerima keluhan nelayan Ujung Genteng, Kabupaten, Sukabumi, Jawa Barat, yang merasa kesulitan memenuhi kebutuhan hidup selama musim paceklik.

Ketua Kelompok Nelayan Andalan Ujung Genteng, Sukabumi, Asep, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4), mengatakan, jika saat ini sedang musim paceklik. Kedatangannya menemui Kang Dedi meminta solusi atas permasalahan yang dihadapi nelayan.

Keberadaan Dedi di Kabupaten Sukabumi sendiri sejatinya untuk menghadiri sebuah acara yang digelar warga setempat pada Selasa (18/4) malam.

Dalam acara itu sejumlah nelayan menyampaikan keluhan di antaranya tidak bisa menutup biaya operasional melaut sehari-hari, karena hasil tangkapan ikan mereka berkurang selama musim musim paceklik.

Menanggapi curhatan para nelayan, Dedi Mulyadi mengambil contoh, di daerahnya terdapat skema program yang bisa menanggulangi kerugian yang diderita petani. Program tersebut bernama Asuransi Pertanian.

Program yang menggulirkan penggantian biaya operasional untuk para petani yang gagal panen tersebut dinilai Dedi dapat juga diterapkan kepada para nelayan, tentunya dengan skema yang sama.

Sehingga, meski nelayan tidak mendapat hasil tangkapan ikan selama musim paceklik, paling tidak biaya operasional mereka bisa tertutupi dengan skema asuransi tersebut.

“Kalau untuk nelayan, bisa juga digulirkan Asuransi Nelayan. Artinya, saat tangkapan melimpah dan uang didapat, bisa digulirkan untuk preminya, sehingga disimpan untuk dikeluarkan saat musim paceklik,” kata dia.

Di daerah Ujung Genteng diketahui cukup banyak komunitas nelayan. Karena itu, program Asuransi Nelayan ini dapat digulirkan secara swadaya oleh para nelayan sendiri, untuk mendorong kemandirian usaha mereka. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: