Untuk beras jenis SS super, katanya, naik Rp300 menjadi Rp9.800/kg, sedangkan beras mentik naik Rp100 menjadi Rp9.300/kg, dan mentik wangi naik Rp200 menjadi Rp10.000/kg.
Transaksi penjualan beras selama sepekan terakhir, lanjut dia, cenderung sepi karena penjualannya tidak sampai 1 ton per hari.
“Pelanggan terbanyak merupakan pedagang, sedangkan masyarakat umum membelinya hanya untuk kepentingan memasak saja sehingga tidak banyak,” ujarnya.
Apabila pelanggannya yang merupakan pedagang eceran tidak kulakan, katanya, omzet penjualannya dipastikan turun.
Hal senada diungkapkan Kusmi, pedagang beras lainnya mengakui tinggi rendahnya omzet penjualannya disesuaikan dengan jumlah pedagang eceran yang kulakan di tempatnya.
“Jika hanya mengandalkan konsumen rumah tangga, maka penjualannya dipastikan rendah,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid