Pedagang pasar modern Kelapa Dua menunggu pembeli, Kelapadua, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (2/11). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2015 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,57. ANTARA FOTO/Lucky R./pd/15

Jakarta, Aktual.com – Meskipun deflasi masih terjadi pada kelompok bahan makanan di DKI Jakarta, perkembangan harga beberapa komoditas pangan pada bulan ini cukup perlu diwaspadai masuki musim penghujan.

Disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI, Doni P. Joewono, beberapa harga komoditas pangan mulai beranjak naik.

Terutama produk-produk hortikultura seperti tomat, buncis, sawi, ketimun, dan labu siam. Seiring dengan masuknya musim pancaroba dari panas ke hujan.

“Hujan pada awal musim memiliki kadar asam yang tinggi sehingga dapat merusak tanaman atau komoditas itu sendiri,” ujar dia, dalam keterangan tertulis, yang diterima Aktual.com, Jumat (4/12).

Untuk saat ini, diakuinya, panen beras di sentra produksi sudah mulai berkurang. Namun stok beras Jakarta masih relatif aman.

Antisipasi pengadaan beras oleh Jakarta, bekerja sama dengan Bulog, dapat menjaga pasokan beras di Jakarta secara normal. “Sehingga beras di Jakarta terhindar dari lonjakan harga beras,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: