Yangon, aktual.com – Myanmar menahan 173 warga Muslim Rohingya di atas kapal yang berlayar di lepas pantai selatan, yang menunjukkan banyak anggota kelompok minoritas tersebut melakukan pelayaran laut berbahaya untuk menghindari penganiayaan.
Angkatan laut menangkap kapal yang ditumpangi kelompok itu, termasuk diantaranya 22 anak-anak, di lepas pantai kota Kawthaung Divisi Tanintharyi pada Minggu (15/12), kata juru bicara militer Myanmar Tun Tun Nyi, dikutip Reuters, Rabu (18/12).
“Angkatan laut kami menemukan mereka di kapal yang mencurigakan itu di laut,” kata dia kepada Reuters melalui telepon. Selanjutnya, polisi akan menangani mereka sesuai hukum.
Lebih dari 730.000 warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh pada 2017 untuk menghindari tindakan keras yang dipimpin militer, dan oleh para penyelidik PBB disebut dilakukan dengan “niat genosidal”, dan termasuk pembunuhan massal dan pemerkosaan.
Myanmar membantah kekejaman yang meluas, dan menyebutnya sebagai respons terhadap serangan oleh gerilyawan Rohingya. Namun, otoritas Myanmar mengakui pembunuhan di desa Inn Din, tempat tentara dan warga desa Buddha membunuh 10 pria Muslim, serta di desa lain, Gu Dar Pyin. Myanmar juga membantah melakukan penganiayaan.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin