Jakarta, aktual.com – Nabi Ibrahim As Dikarunia dua orang putera yang keduanya yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishaq yang nanti akan mengemban amanah kerasulan dari Allah Swt. Berikut kisah dari Nabi Ishaq salah satu putera kebanggan Nabi Ibrahim As.
Setelah Allah mengaruniakan Ismail kepada Nabi Ibrahim As, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah Swt agar dikaruniakan anak dari istrinya yang bernama Sarah, istri yang selalu setia bersamanya dalam menegakkan kalimatullah.
Maka Allah mengabulkan doanya dan mengutus beberapa malaikat dalam bentuk manusia untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya akan lahirnya seorang anak dari istrinya, Sarah. Mereka juga memberitahukan tujuan mereka yang lain, yaitu pergi mendatangi kaum Luth untuk menimpakan azab kepada mereka.
Ketika para malaikat itu datang kepada Nabi Ibrahim, maka ia menyambut mereka dengan sebaik-baiknya dan mendudukkan mereka di ruang tamu, selanjutnya ia segera menyiapkan jamuan makan untuk mereka. Nabi Ibrahim As adalah seorang yang selalu memuliakan tamu di samping sebagai seorang yang dermawan.
Tidak lama kemudian, Nabi Ibrahim As datang membawa anak sapi yang gemuk yang telah dipanggang serta menghidangkannya kepada mereka, tetapi mereka tidak makan dan tidak meminum jamuan yang telah dihidangkan itu, hingga akhirnya Nabi Ibrahim merasa takut terhadap mereka, maka malaikat-malaikat itu pun menenangkannya dan memberitahukan kepadanya tentang diri mereka serta memberikan kabar gembira kepadanya dengan seorang anak yang ‘alim (berilmu).
Ketika itu, Sarah mendengar pembicaraan mereka, maka ia datang dalam keadaan heran terhadap kabar gembira yang mereka sampaikan, bagaimana ia akan melahirkan sedangkan ia seorang wanita yang sudah tua lagi mandul, sedangkan suaminya juga sudah lanjut usia.
Mendengar berita itu, Nabi Ibrahim pun menjadi tenang dan berbahagia apa yang dinanti-nantikannya ternyata akan tiba.
Selang beberapa waktu, maka datanglah apa yang dinantikan itu, istrinya yaitu Sarah melahirkan seorang anak yang kemudian diberi nama Ishaq oleh Nabi Ibrahim As. Saat itu, usia Nabi Ibrahim 100 tahun. Ishaq lahir empat belas tahun setelah kelahiran Ismail.
Allah Swt tidak menyebutkan secara panjang lebar kisah Nabi Ishaq As di dalam Al-Qur’an, demikian pula tentang kaum yang kepada mereka diutus Nabi Ishaq. Akan tetapi Allah memuji Nabi Ishaq di beberapa tempat dalam Alquran, di antaranya:
وَٱذْكُرْ عِبَٰدَنَآ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ أُو۟لِى ٱلْأَيْدِى وَٱلْأَبْصَٰرِ
“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi,” (QS. Shaad: 45)
Nabi Muhammad Saw juga memuji Nabi Ishaq dalam sabdanya,
الكَرِيمُ، ابْنُ الكَرِيمِ، ابْنِ الكَرِيمِ، ابْنِ الكَرِيمِ يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
“Yang mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera yang mulia adalah Yusuf putera Ya’qub, putera Ishaq, putera Ibrahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ahli Kitab menyebutkan bahwa Ishaq ketika menikah dengan Rafqah binti Batu’il saat ayahnya masih hidup, saat itu usianya 40 tahun. Istrinya adalah seorang yang mandul, maka Nabi Ishaq berdoa kepada Allah untuknya, hingga istrinya pun hamil dan melahirkan anak yang kembar; yang pertama bernama ‘Iishuu. Orang-orang Arab menyebutnya ‘Iish ia adalah nenek moyang bangsa Romawi. Yang kedua bernama Ya’qub Ia juga disebut Israil, yang merupakan nenek moyang Bani Israil.
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai nabi dan rasul, maka Nabi Ishaq As wafat.
Waallahu a’lam
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain