Jakarta, Aktual.com-Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) diprediksi bakal jadi jawara di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018. Hal ini berbading terbalik dengan pesaingnya yang kini menjabat sebagai Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yang berdasarkan hasil survei terbaru Fokus Survei Indonesia (FSI) menduduki peringkat terbawah.
Menurut Direktur Eksekutif Fokus Survei Indonesia (FSI), Andi Muhammadyah sesuai survei yang dilakukan FSI pekan lalu, dinilai dianggap sebagai tokoh paling dikenal masyarakat Jawa Barat, dengan raihan angka 93,7%, kemudian anggota DPR RI Rieke Dyah Pitaloka 85,1% lalu Dede Yusuf dengan 81,7% dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi 67,9%.
“Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meraih tingkat popularitas 64,7% disusul dengan Agung Suryamal yang dikenal sebanyak 54,1% dan Iwa Karniwa dengan 53,4%. Lalu di urutan akhir ada nama Netty Prasetiani dengan tingkat popularitas 52,1%,” jelas Andi, di jakarta Minggu (13/8).
Sedangkan soal integritas, 87,9% responden pun lebih mempercayai Deddy Mizwar disusul dengan Dedi Mulyadi dengan 81,2% kemudian Rieke Dyah Pitaloka dipercaya sebanyak 72,3%. Iwa Karniwa yang secara mengejutkan dipercaya oleh 64,3% responden melampaui Ridwan Kamil yang mendapat 63,2%.
Selain itu, FSI juga mensurvei soal elektabilitas para tokoh di masyarakat Jawa Barat, dan diperoleh hasil bahwa 39,4% responden memilih Deddy Mizwar mempunyai elektabilitas tertinggi disusul Dedi Mulyadi yang dipilih 13,3% responden dan Rieke Dyah Pitaloka dengan 10,7%.
Hasilnya, Dede Yusuf meraih 7,4% responden, kemudian Ridwan Kamil yang sempat melejit namanya melalui pemberitaan media, ternyata hanya dipilih 6,2% responden, Agung Suryamal meraih 4,6%, Sekda Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa meraih 3,7%, dan Netty Prasetiani dengan 3,1% serta 11,6% tidak menentukan pendapat.
“Fokus Survei Indonesia survei menjelang 10 bulan Pilgub Jabar untuk mengukur Popularitas, Integritas, Akseptabilitas, Kapabilitas serta Elektabilitas para tokoh yang paling layak memimpin Jawa Barat 2018-2023 menurut penilaian masyarakat Jawa Barat,” jelas Andi.
Survei sendiri digelar 22 Juli hingga 2 Agustus 2017, menggunakan populasi warga Jawa Barat yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres 2014 dan yang mempunyai hak pilih dalam pemilu Presiden 2014.
“Populasi sebanyak 33,045 juta dan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 2.178 responden. Dengan margin of error plus minus 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%,” sebut Andi.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs