Jakarta, Aktual.com-Resiko keamanan siber menjadi hal utama pada sistem transformasi digital sebuah perusahaan.

Seperti disebutkan pada laporan Microsoft, Asia Pacific countries among the most vulnerable to malware threats, Indonesia kini menempati posisi kedua setelah Vietnam yang keamanan sibernya terancam.

Menurut Senior Product Manager, Cloud Security, Asia Pacific, Akamai Technologies, Aseem Ahmed untuk melangkah lebih jauh dan memanfaatkan keuntungan yang dibawa oleh infrastruktur komputasi awan yang terukur, para pemimpin bisnis mesti bisa mengetahui cara menavigasi lanskap ancaman keamanan yang berubah dengan cepat.

Keamanan di zaman internet saat ini lanjut dia mirip dengan jaringan tautan yang saling berhubungan dimana masing-masing tautan harus kuat dan terlindungi. Tautan yang rusak pada web dapat mempengaruhi ekosistem bisnis digital yabg dibangun secara keseluruhan.

Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan kata dia dapat dipertimbangkan oleh C-level dalam mempertahankan jaringan siber dari peretas.

“Kecerdasan (buatan) yang dibangun akan dapat membantu organisasi mengenali, mengurangi, dan bahkan mengantisipasi malware dan serangan jauh di depan waktu dan mencegah mereka melakukan tindakan dan penyempurnaan yang diperlukan,” jelas Aseem pada Sabtu (6/1) di Jakarta melalui siaran pers.

Aseem menambahkan arsitektur platform komputasi awan, perlu dirancang dengan cara yang terdistribusi agar menjadi lebih kuat dan terhindar dari kesalahan. Keandalan sistem dapat dipastikan dengan lapisan infrastruktur dan sistem yang berlebihan dengan mekanisme failover yang dinamis.

Selain itu sambung Aseem perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan perlindungan Denial of Service (DoS) dan Distributed Denial of Service (DDoS) yang lebih banyak untuk aplikasi yang pada Internet, infrastruktur jaringan, pusat data, dan bahkan bandwidth jaringan ke pusat data.

Cara Ini kata Aseem tidak hanya melindungi dan mengurangi jangkauan serangan pada DoS dan DDoS, tapi juga serangan yang menyasar bandwidth tinggi hingga bertahan sampai ratusan Gbps serta dilengkapi dengan SLA time-to-mitigate.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs