Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi

Jakarta, Aktual.com – Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat menilai jika tingkat korupsi di Indonesia meningkat dalam kurun waktu dua tahun belakangan. Temuan ini merupakan hasil dari hasil survei terkait korupsi, religiusitas, dan intoleransi yang dirilis LSI di Jakarta, Rabu (15/11).

“54% warga menilai bahwa dalam dua tahun terakhir tingkat korupsi di Indonesia saat ini mengalami peningkatan. Sementara 19,3% menilai bahwa tingkat korupsi menurun,” ujar Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi saat merilis hasil surveinya di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (15/11).

Sementara sisanya, 24,5% responden berpendapat tingkat korupsi masih stagnan alias tidak berubah dan 2,2% tidak menjawab.

Menurut Kuskridho, angka ini lebih rendah dibanding survei yang sama pada 2016 lalu. Pada survei tahun lalu, 70% responden sepakat jika tingkat korupsi di tanah air cenderung naik.

Selain itu, ia juga mengungkapkan sebagian besar responden telah menilai pemerintah pusat sudah serius dalam menentang korupsi.

“55.9% responden menilai bahwa pemerintah pusat serius melawan korupsi. Jika dijumlahkan dengan responden yang menjawab sangat serius 11.4%, maka mayoritas 67.3% cenderung menilai pemerintah pusat memang serius melawan korupsi,” tandasnya.

Sementara itu, 21,9% responden menyebut pemerintah pusat tidak serius dalam melawan korupsi.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyelenggarakan survei nasional tentang korupsi, Religiusitas, dan Intoleransi dari sudut pandang warga pada 16-22 Agustus 2017 lalu terhadap 1.540 responden.

Sampel dipilih dengan teknik multi-stage random sampling sehingga mewakili populasi pemilih di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini diperkirakan 2.6% pada tingkat kepercayaan 95%.
Pewarta : Teuku Wildan A.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs