Turis asal Rusia Jaano Rassa (44), ketika membereskan paralayangnya, sesaat setelah turun dari puncak Gunung Agung di Ulun Setra (kuburan) sebelah barat terminal Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (29/12). Foto: Aktual.com/Bobby Andalan.

Karangasem, Aktual.com – Semakin banyak saja turis asing yang nekat mendaki Gunung Agung, meski masih dalam fase erupsi. Setelah Evgnil Cklippikov, turis asal Rusia yang kemarin mendaki Gunung Agung, kini giliran Jaano Rassa yang nekat mendaki gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Turis yang juga asal Rusia itu nekat naik ke puncak Gunung Agung pagi tadi, Jumat (29/12) pukul 08.00 WITA.

Informasi dihimpun, Jaano mendaki tanpa ada halangan sedikit pun. Sesampainya di puncak, pria 44 tahun itu mendokumentasikan seluuh aktivitas vulkanik di puncak kawah. Ia kemudian turun menggunakan paralayang dan mendarat di Ulun Setra (kuburan) sebelah barat terminal Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

Turis Rusia Jaano Rassa (44), ketika diinterogasi sesaat setelah turun dari puncak Gunung Agung menggunakan paralayang di Ulun Setra (kuburan) sebelah barat terminal Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (29/12). Foto: Aktual.com/Bobby Andalan.

Begitu pria yang berprofesi sebagai kriminolog justice minister di Estonia itu mendarat, ia langsung digelandang oleh aparat kepolisian yang telah menunggunya. Jaano menjalani pemeriksaan intensif tentang aksi berbahayanya tersebut, sebelum akhirnya dilepas setelah berjanji tak mengulangi perbuatannya.

Dari keterangan Kapolres Karangasem, Ajun Komisaris Besar Wayan Gede Ardana, Jaano termotivasi untuk melihat sendiri dari dekat aktivitas kawah Gunung Agung. Sebab, kata dia, selama ini apa yang beredar di media sosial sangat mengerikan mengenai aktivitas Gunung Agung.

Setelah mengetahui aktivitas sesungguhnya, Jaano melaporkannya kepada perusahaan tempatnya bekerja. Hal itu dilakukan untuk memberikan informasi lantaran banyak warga Rusia yang sesungguhnya hendak merayakan pergantian tahun di Bali.

Apapun alasannya, Kapolres Karangasem melarang keras siapapun untuk nekat naik ke puncak Gunung Agung. Ia membenarkan jika Bali tetap aman dikunjungi bagi siapapun yang hendak berlibur sepanjang tidak memasuki zona bahaya yang telah ditetapkan, yakni 8-10 kilometer dari puncak Gunung Agung.

“Jangan mencoba hal-hal yang tidak direkomendasikan karena sangat berbahaya. Gunung api tak hanya bahaya terhadap lontaran material berupa batu dan abu, tetapi juga gas berbahaya nagi kesehatan, utamanya di punvak Gunung Agung,” kata Ardana, Jumat (29/12).

Kemarin, selain turis asal Rusia bernama Evgnil Cklippikov, rupanya ada dua turis lain yang naik hampir bersamaan, dengan jalur yamg sama pula. Keduanya adalah Vorobiel (28) asal Ukraina dan Slisans (41) asal Latvia. Mereka ketahuan mendaki Gunung Agung lantaran petugas yang tengah patroli menemukan dua unit motor tak bertuan terparkir di areal Pura Pasar Agung Desa Pekraman Sibetan, Banjar Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.

Petugas menduga motor tersebut milik pendaki yang tengah nekat naik ke puncak Gunung Agung. Benar saja, prtugas Polsek Bebandem bersama Koramil Bebandem, Basarnas dan relawan yang menunggu sejak pagi mendapayi dua orang turis asing yang mengaku memiliki motor tersebut. Setelah siinterogasi, keduanya mengakui baru saja naik dari puncak Gunung Agung.

“Mereka naik sekitar dinihari kemarin. Tujuannya untuk mencari foto dan meneliti tumbuhan yang terkena efek abu vulkanik Gunung Agung. Sekali lagi, apapun alasannya tetap tidak ddapat dibenarkan,” ujar Kapolres. Keduanya lantas menandatangani surat untuk tak mengulangi lagi perbuatannya.

Di sisi lain, meski telah ada empat orang turis yang nekat mendaki Gunung Agung, namun Ardana tak bisa menghukum mereka. “Sanksi tidak ada aturan hukumnya. Hanya diinterogasi kenapa dia naik, apa maksudnya naik dan itu sudah dilakukan jajaran kami,” demikian Ardana.

 

Laporan Bobby Andalan, Bali

Artikel ini ditulis oleh: