Surabaya, Aktual.com – Massa aksi bela Islam jilid III, terus berbondong-bondong menuju Jakarta. Ada yang menggunakan bus, ada yang menggunakan jalur kereta api seperi yang terlihat di keberangkatan Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (1/12).
Massa dari Pasuruan, Pamekasan dan Surabaya tersebut berangkat menggunakan Kereta Api Gaya Baru. Saat tiba di Stasiun Gubeng, mereka tampak guyub dan bergerombol meski tak saling kenal.
Namun, saat melihat ada polisi yang melintas, mereka langsung berpencar membubarkan diri. Ada yang kembali ke luar, ada yang ke toilet dan ada juga yang tetap bertahan.
Namun, saat polisi sudah tidak terlihat, mereka kembali bergerombol. “Kami ada rasa khawatir, kalau sampai dilarang berangkat. Kan sebelumnya ada wacana dilarang berangkat,” kata Imron salah satu warga asal Pasuruan.
Imron mengaku datang bersama 20 orang asal Pasuruan. Diakuinya ada kekhawatiran jika sampai dilarang berangkat. Senada dengan romobongan asal Pamekasan. Saat di stasiun Gubeng, mereka tidak mengaku jika akan melakukan aksi bela Islam. Hanya mengatakan pergi ke Cikampek.
“Saya ke Cikampek, Mas.” kata salah satu rombongan.
Sementara ketua rombongan asal Pamekasan Fauzan mengakui, bahwa Cikampek hanya sekedar singgah. Tujuan utama adalah Jakarta, untuk mengikuti aksi bela Islam.
“Memang kita sempat ada kekhawatitan karena sempat ada imbauan tidak boleh berangkat. Alhamdulillah, sekarang ternyata boleh berangkat.”
Sementara dari catatan pihak kepolisian yang ada di Stasiun Gubeng, jumlah massa yang berangkat mencapai 160 orang. Mereka berasal dari Surabaya, Pamekasan dan Pasuruan.
“Jumlah total ada 160 orang. Kami katakan, bahwa kami tidak melarang. Kami hanya melakukan pendataan saja. Makanya kami datangi mereka,” ujar salah satu anggota Polres Surabaya.
Laporan: Ahmad H Budiawan
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu