Jakarta, Aktual.co — Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Bekasi menggelar aksi unjuk rasa menolak penaikan harga Bahan Bakar Minya bersubsidi yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam waktu dekat.
Menurut ketua umum KAMMI Bekasi Rino, penaikan harga BBM bersubsidi berdampak signifikan terhadap hajat hidup orang banyak. 
Penaikan harga BBM bersubsidi akan membuat biaya hidup semakin meningkat, merugikan masyarakat dan memiskinkan masyarakat.
“Logika akal sehat tidak dipakai oleh Pemerintahan Jokowi-JK, Harga minyak dunia Turun 25 persen. Tapi, harga BBM justru dinaikan dengan alasan yang dibuat buat,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/11).
Dirinya pun mendesak pemerintah untuk berfikir kembali untuk menaikan harga BBM. Sebab, kata dia, saat ini harga minyak dunia turun.
“Apabila di asumsikan BBM di APBN kita sebesar USD 105 per barel sedangkan harga minyak dunia USD 82 per barel, harusnya BBM di Indonesia turun, bukan naik,” kata dia.
Pemerintah, kata dia, harusnya lebih cerdas dalam mengambil keputusan, yang diperlukan sebagai solusi untuk mengatasi masalah bahan bakar minyak adalah memberantas mafia migas.
“Tapi Pemerintahan Jokowi-JK tak benyali.”
Hal lain, kata dia, ada dugaan penaikan harga BBM memberi ruang bagi berkembangnya Pom bahan bakar asing seperti SHELL dan sejenisnya. 
“Adanya tarik menarik kepentingan asing yang membuat Jokowi-JK bertindak nekad mengorbankan kepentingan rakyat dengan menaikkan harga BBM,” kata dia. 

Artikel ini ditulis oleh: