Surabaya, Aktual.co — Naiknya harga gas LPG berukuran 12 kg yang berlaku sejak kemarin, membuat sebagian besar pelanggan gas LPG 12 kg beralih ke gas LPG 3 kg.
Bahkan, beberapa agen LPG di kawasan Kampung Malang, Surabaya terpaksa enggan menjual LPG 12 Kg. “Lha, semuanya sekarang pada tukar yang ke 3 Kg. Biasanya mereka beli yang 12 kilo. Sekarang ramai-ramai malah pindah ke 3 kg. Kalau begini, berarti stok 3 kg harus saya perbanyak,” terang A Kiong, salah satu agen LPG di Kampung Malang, Surabaya, Jum’at (3/4).
A Kiong mengatakan, sehari biasanya bisa menjual hampir 50 tabung LPG 12 kg. Namun, sehari kemarin dirinya hanya 15 tabung yang terjual. Sementara, untuk ukuran 3 Kg justru melonjak, dari yang biasanya bisa menjual 200 tabung, kini bisa mencapai hampir 500 tabung 3kg sehari. Hal senada juga dikatakan Ernawati, salah satu pelanggan. Biasanya memang menggunakan LPG 12 kg untuk keperluan usaha makanannya. Namun, pasca adanya kenaikan dengan selisih 8 ribu rupiah, dia beralih ke beberapa tabung LPG 3 kg.
Apalagi, harga LPG yang dibeli Ernawati ke agen bukan sebagai harga tengkulak, melainkan harga eceran. Sehingga, jika biasanya ukuran LPG 12 kg seharga 136 ribu per tabung, kini menjadi 144 ribu rupiah. Padahal, sesuai ketetapan pemerintah, untuk wilayah Surabaya, kenaikan 8 ribu rupiah tersebut dari Rp 131.700 menjadi Rp 139.700 rupiah.
Dengan kenaikan ini, Ernawati berharap agar pemerintah bisa mengendalikan harga LPG.
“BBM naik, LPG naik. Biasanya kalau BBM dan LPG naik, tidak hanya bahan mentah yang naik. Tapi makanan yang sudah siap saji itu juga ikutan naik. Nah, ini yang dikeluhkan ibu-ibu rumah tangga seperti saya,” tutup Ernawati.
Artikel ini ditulis oleh:

















