Jakarta, Aktual.com — Sesungguhnya orang yang tidak mengenal kemuliaan Akhirat dan malas beribadah akan menganggap dunia ini sebagai Negeri yang senantiasa ia tempati. Ia selalu merasa kurang terhadap apa yang dimilikinya.
Tidak pernah merasa cukup mengejar dunia sampai segala keinginannya terpenuhi. Padahal, apa yang ia usahakan, berupa harta, anak, dan lain-lain, semua itu tidak akan pernah menimbulkan kepuasan pada dirinya. Bahkan, mampu membawa kesengsaraan baginya.
Seharusnya, dia menyadari bahwa sebentar lagi kematian akan menghampirinya. Adapun orang yang mendapat taufik, dia menyadari, bahwa dunia dan segala keindahannya itu hanyalah tipuan belaka. Sehingga dia tidak terperdaya bahkan sebaliknya akan bergegas menuju ampunan Allah SWT serta Surga yang seluas langit dan bumi, yang dipersiapkan bagi orang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Surga ialah suatu tempat kediaman yang berada di alam Akhirat yang tempat itu diliputi oleh berbagai kenikmatan dan kebahagiaan yang belum pernah seseorang Hamba Allah SWT. melihat, mendengar, dan menikmatinya saat hidup di dunianya.
Dan ketahuilah bahwa Surga dipersiapkan bagi hamba-Nya yang bertakwa semasa di dunianya, begitu juga bagi hamba-Nya yang beriman dan senantiasa beramal saleh. Merupakan balasan baginya untuk selama-lamanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,
وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya, “Dan (di hari itu, red) didekatkanlah Surga kepada orang-orang yang bertakwa.”(Asy Syu’ara’ : 90).
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya, “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni Surga; mereka kekal di dalamnya.”(Al Baqarah : 82).
Ketahuilah, bahwa di dalam Surga itu terdapat kenikmatan yang luar biasa dan lain seperti halnya yang ada di dunia. Untuk mengetahui kenikmatan yang diberikan bagi penghuni Surga yakni,
1. Mengenai melihat Dzat Allah Azza Wa Jalla, Allah SWT berfirman,
إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Artinya, “Kepada Tuhannyalah mereka melihat.”(Al Qiyamah : 23)
2. Mendapatkan kemuliaan dan dihormati oleh Allah SWT dan para Malaikat.
Hal ini berdasarkan penegasan Allah SWT dalam Al Quran,
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
Artinya, “(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.”(Ya Sin : 58)
Saat itu penghuni Surga masuk ke dalam Surga, mereka pun juga mendapat kemuliaan dan dihormati oleh para Malaikat. Di kala itu mereka masuk ke dalam dari semua pintu, seraya memberi salam penghormatan. “Salaamun ‘alaikum Bima Shabartum. “Keselamatan atas berkat kebesaranmu”.
Sebagaimana penegasan Allah SWT. dalam Al Quran,
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
Artinya, “(yaitu) Surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang Malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.).” (Ar Ra’d : 23-24)
3. Ahli Surga Saling Mengunjungi.
Mengenai hal ini Allah SWT berfirman,
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ
قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ
فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ
إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ
Artinya, “Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)”. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab Neraka. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.”(Ath Thuur : 25-28).
Berikut nama-nama Surga yang disajikan Aktual.com,
1. Darussalam (دَارُ السَّلامِ)
Allah SWT telah berfirman,
لَهُمْ دَارُ السَّلامِ عِنْدَرَبِّهِمْوَهُوَوَلِيُّهُمْبِمَاكَانُوايَعْمَلُونَ
Artinya, “Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal shalih yang selalu mereka kerjakan.” (Al An’am : 127)
Sebagian Ulama mengatakan, “Disebut Darussalam karena Surga adalah tempat yang terbebas dari hal yang kotor, hal yang membahayakan dan hal yang tidak disukai”. Pendapat yang lain mengatakan artinya Darullah, karena AS Salam adalah salah satu nama Allah SWT.
Surga Darussalam diciptakan oleh Allah SWT dari yakut merah. Calon penghuninya adalah, orang-orang yang kuat iman dan islamnya, dan orang-orang yang memperhatikan ayat-ayat Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari karena Allah SWT.
2. Jannatul Khuldi (جَنَّةُ الْخُلْدِ)
Allah SWT telah berfirman,
قُلْ أَذَلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءً وَمَصِيرًا
Artinya, “Katakanlah (Muhammad), “Apakah (adzab) seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan tempat kembali bagi mereka?” (Al Furqan : 15)
Disebut dengan nama ini karena penduduk surga itu kekal berada di dalam surga, tidak berpindah posisi ke tempat yang lain, dan tidak mencari cari tempat lain selain Surga.
Surga Khuldi diciptakan oleh Allah SWT dari marjan merah dan kuning. Calon penghuninya, ialah orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
3. Jannatul Ma’wa (جَنَّةُ الْمَأْوَى)
Allah SWT telah berfirman,
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
Artinya, “(yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (An Najm : 14-15)
Surga Ma’wa diciptakan oleh Allah SWT dari zamrud hijau. Calon penghuninya ialah, orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT, orang-orang yang benar-benar beriman dan berawal saleh, dan orang-orang yang takut kepada kebesaran Allah SWT dan menahan diri dari hawa nafsu yang buruk.
4. Darul Muqamah (دَارَ الْمُقَامَةِ)
Allah SWT telah berfirman,
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ
الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ
Artinya, “Dan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sungguh, Rabb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga); di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu”. (Fathir : 34-35)
Surga Muqamah diciptakan oleh Allah SWT dari permata putih. Calon penghuninya, ialah orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan sangat jarang berbuat kesalahan.
5. Jannatu ‘Adn (جَنَّاتِ عَدْنٍ)
Allah SWT telah berfirman,
وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya, “Dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung.” (Ash Shaff : 12)
Surga Adn diciptakan oleh Allah SWT dari intan putih. Calon penghuninya yaitu, Orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan Tuhan- nya, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh, dan orang-orang yang benar-benar bertakwa.
6. Maq’adu Shidq (مَقْعَدِ صِدْقٍ)
Allah SWT telah berfirman,
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ (٥٤)فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ
Artinya, “Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.” (Al Qamar : 54-55)
7. Qadama Shidq (قَدَمَ صِدْقٍ)
Allah SWT telah berfirman,
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ
Artinya, “Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang yang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Rabb kalian.” (Yunus : 2)
8. Al-Maqamul Amin (مَقَامٍ أَمِينٍ)
Allah SWT telah berfirman,
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ
Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam tempat yang aman.” (Ad Dukhan : 51)
Surga Al-Maqamul Amin diciptakan oleh Allah SWT dari emas. Calon penghuninya yaitu, orang-orang yang keimanannya telah mencapai tingkat muttaqin, yakni orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah SWT.
9. Jannatun Na’im (جَنَّاتُ النَّعِيمِ)
Allah SWT telah berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ
Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka akan mendapat surga-surga yang penuh kenikmatan.” (Luqman : 8)
Surga Na’im diciptakan oleh Allah SWT dari perak putih. Calon penghuninya yaitu, orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan orang-orang yang bertakwa.
Dan masih ada satu surga lagi yang mana surga ini bisa disebut sebagai Surga yang paling di utamakan dan paling didambakan oleh para Muslim yaitu,
10. Surga Firdaus ( جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ )
Adalah satu bagian dari surga yang letaknya paling mulia dan yang paling tinggi. Allah SWT telah berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلا
Artinya, “Sungguh, orang yang beriman dan beramal soleh, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal.” (Al Kahfi : 107)
Rasulullah SAW pun berkata kepada Ummu Haritsah,
يَا أُمَّ حَارِثَةَ، إِنَّهَا جِنَانٌ فِي الْجَنَّةِ، وَإِنَّ ابْنَكِ أَصَابَ الْفِرْدَوْسَ اْلأَعْلَى.
Artinya, “Wahai Ummu Haritsah, sesungguhnya di sana terdapat banyak Surga dan sungguh anakmu telah mendapat Firdaus (Surga) yang paling tinggi.” (HR. Al-Bukhari)
Surga Firdaus diciptakan oleh Allah SWT dari emas. Calon penghuninya ialah, orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, orang-orang yang memelihara sholat, orang-orang yang berpaling dari pekerjaan yang sia-sia, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali kepada istri-istri mereka.
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi sebagai motivasi Muslim ke depan, agar kita dapat menjadi calon-calon penghuni Surga. Amiin.
(Sumber: Syarah Aqidah Ahlus-Sunnah wal Jama’ah hal.331-332, Yazid bin Abdulkadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Syafi’i; Tafsir Ibnu Katsir jilid 2/295-296, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir; Kitab Washful Jannah Karya Musthafa Al ‘Adawi).
Artikel ini ditulis oleh: