Jakarta, Aktual.co — Pertemuan dua kubu bertikai di Golkar, akan dilangsungkan sore nanti. Hal ini merupakan perundingan terakhir. Demikian diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Golkar hasil Munas IX Bali, Tantowi Yahya, Jakarta, Kamis (8/1). “Perundingan sore ini atau perundingan kedua ini akan final,” katanya.

Tantowi mengungkapkan, kemungkinan perundingan akan mengalami jalan buntu. Hal karena ada poin hal yang diajukan kubu munas Ancol, yang tidak akan dapat. “Dari enam poin yang diibahas pada perundingan pertama Desember lalu, ada dua usulan dari pihak Munas Ancol yang tidak akan diterima pihak Bali,” kata Tantowi.

Dua permintaan yang mustahil dipenuhi, kata Tantowi adalah tuntutan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan masuk ke pemerintahan. Dia menuturkan kedua sikap ini bertentangan dengan keputusan Munas Bali. Apabila diubah atau dihilangkan, harus melalui forum setinggi Munas atau paling tidak Rapimnas.

“Berada diluar pemerintahan dan di dalam KMP adalah kehendak peserta Munas yang nota bene adalah pemilik Partai Golkar. Sikap tersebut tidak dapat dianulir atau diubah juru runding. Ini yang membuat perundingan menuju islah nanti sore akan deadlock,” tandasnya.

Golkar, menurut Tantowi, akan berada diluar Pemerintahan. Namun akan mendukung program-program dan kebijakan pemerintah yang sejalan dengan keinginan rakyat dan sesuai dengan mukadimah UUD 1945. Golkar bersama parpol-parpol di KMP akan menjadi mitra strategis pemerintah yang kritis dan solutif. Dia mengatakan ini sikap Partai Golkar sampai menit ini. “Ini adalah perundingan terakhir. Jika deadlock, maka akan ke pengadilan,” pungkasnya.

Laporan: Zulhefi Sikumbang