Jakarta, Aktual.com – Partai NasDem dikabarkan bakal menarik dukungan terhadap pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat lantaran kasus penistaan agama yang terus bergulir di pengadilan. Penarikan dukungan tersebut, juga diisukan bersama dengan rencana Partai Nasdem mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Mengkonfirmasi hal tersebut, Ketua DPP Partai NasDem, Johnny G. Plate membantah jika partainya melakukan hal tersebut. Ia menilai bisa jadi rencana itu merupakan dukungan perorangan, bukan dari infrastruktur partai. Sebab, kata dia, Partai Nasdem tetal konsisten dan solid mendukung pasangam Ahok-Djarot.
“Jika ada fungsionaris yang tidak menjalankan kebijakan partai maka tentu ada aturan yang mengaturnya sesuai AD/ART Partai NasDem, termasuk jika pelanggaran berat akan diberikan sanksi pemberhentian sebagai fungsionaris melalui mekanisme internal partai,” ujar Johnny saat dihubungi, Selasa (27/12/2016).
Lebih lanjut, Johnny mengungkapkan, sebenarnya Nasdem tidak membatasi hak konstitusinal setiap konstituen untuk berpihak dan memilih paket manapun sesuai pertimbangannnya sendiri. Namun, ia mendesak Bawaslu dan Panwaslu agar perlu mengambil tindakan kepada perorangan yang menggunakan nama dan atribut partai NasDem secara tidak bertanggung jawab yang bisa saja menjadi bagian dari pelanggaran pilkada.
“Kami juga menghimbau paket calon untuk tetap menjaga kompetisi pilgub DKI secara terhormat dan memelihara standard etika politik,” pungkas anggota Komisi XI DPR itu.
Johhny pun mengajak maayarakat untuk sama-sama menjaga kualitas demokrasi di Pilgub DKI sebagai etalase nasional demokratisasi bangsa.
Laporan: Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby