Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Republik Indonesia membahas nasib terkait 16 warga negara Indonesia yang diduga datang ke Turki untuk bergabung dengan negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
“Kami sudah berbicara dengan Turki,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (19/3).
Pihak yang bisa mencegah agar tidak ada orang yang masuk ke Suriah adalah otoritas Turki, namun hal tersebut juga mengalami kesukaran karena banyaknya turis yang ada di negara tersebut.
JK mengemukakan bahwa ada kemungkinan bahwa ke-16 WNI yang masuk ke Turki belum tentu memiliki keinginan untuk bergabung dengan ISIS yang ada di Suriah.
Saat lawatannya di Jepang, JK juga mengatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia dan Turki bekerjasama dalam mengatasi radikalisasi agama terutama terkait dengan fenomena sejumlah orang yang bergabung dengan gerakan ISIS.
Artikel ini ditulis oleh:

















