Jakarta, Aktual.co — Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan serta kesejahteraan bagi kehidupan manusia. Sekaligus juga sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah SWT dan khalifah-Nya.
Allah SWT telah mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada manusia yang bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan kenikmatan sains teknologi.
Agama dan ilmu pengetahuan serta teknologi merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide.
Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi.
Namun, terlepas dari semua itu, perkembangan teknologi tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai agama Islam. Sebagaimana adigum yang dibangun oleh Fisikawan besar, Albert Einstein yang menyatakan: “Agama tanpa ilmu akan pincang, sedangkan ilmu tanpa agama akan Buta”.
Rasa, karsa dan daya cipta yang dimiliki manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Namun, berjalannya waktu, perkembangan teknologi yang luar biasa menyebabkan manusia “lupa diri”.
Manusia menjadi individual, egoistik dan eksploitatif, baik terhadap diri sendiri, sesamanya, masyarakatnya, alam lingkungannya, bahkan terhadap Tuhan Sang Pencipta-nya sendiri.
Oleh karena itu, peran agama disisipkan di setiap pembangunan dan perkembangan teknologi, agar nilai moral agama yang baik selalu dapat diwujudkan pada setiap hamba Allah SWT dan tetap berjalan lurus di jalannya.
Serta mensyukuri setiap anugerah yang telah Allah SWT berikan kepada setiap individu, agar mereka selalu ingat adanya Allah SWT sang Maha Mengetahui.
Artikel ini ditulis oleh: