In this image provided by the U.S. Navy, the amphibious dock landing ship USS Carter Hall and amphibious assault ship USS Bataan transit the Bab al-Mandeb strait on Aug. 9, 2023. The top commander of U.S. naval forces in the Middle East says Yemen’s Houthi rebels are showing no signs of ending their “reckless” attacks on commercial ships in the Red Sea. But Vice Adm. Brad Cooper said in an Associated Press interview on Saturday that more nations are joining the international maritime mission to protect vessels in the vital waterway and trade traffic is beginning to pick up. (Mass Communications Spc. 2nd Class Moises Sandoval/U.S. Navy via AP)

Jakarta, Aktual.com – Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO pada Jumat mengatakan bahwa Iran bertanggung jawab untuk mengakhiri serangan Houthi, dan menyebut serangan yang dilakukan oleh AS dan Inggris adalah tindakan “bertahan”.

“Selama beberapa bulan terakhir, kami telah melihat pasukan Houthi melakukan puluhan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. Serangan ini merupakan ancaman langsung terhadap keamanan maritim dan perdagangan internasional,” kata juru bicara NATO Dylan White.

Dylan White menekankan bahwa Dewan Keamanan PBB telah mengutuk serangan Houthi, dan komunitas internasional juga telah memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi jika serangan-serangan ini tidak diakhiri.

“Serangan (AS-Inggris) ini bersifat defensif, dan dirancang untuk menjaga kebebasan navigasi di salah satu jalur perairan paling penting di dunia,” katanya mengenai serangan yang dilakukan AS-Inggris yang menargetkan sejumlah lokasi milik Houthi di Yaman pada Jumat pagi(12/1).

Serangan AS-Inggris itu mendapat dukungan dari Kanada, Belanda, Australia, dan Bahrain.

“Serangan Houthi harus diakhiri. Pasukan Houthi didukung, dipasok, dan diperlengkapi oleh Iran,” kata White.

“Sehingga Teheran memiliki tanggung jawab khusus untuk memerintah proksi-proksinya,” lanjutnya.

Gempuran AS-Inggris yang menyasar sejumlah lokasi milik Houthi di Yaman dilakukan sebagai balasan atas serangan nirawak dan rudal oleh kelompok bersenjata Yaman yang didukung oleh Iran itu terhadap jalur pelayaran internasional di Laut Merah.

Aksi Houthi yang menyerang kapal-kapal yang dinilai memiliki keterkaitan dengan Israel di Laut Merah dimulai pada November sebagai tanggapan terhadap perang Israel di Gaza.

Laut Merah adalah jalur perairan penting bagi perdagangan internasional, khususnya untuk pengiriman minyak dan bahan bakar, yang menghubungkan Terusan Suez di Mesir dengan Teluk Aden melalui Selat Bab al-Mandeb.

Houthi telah meluncurkan 27 serangan di Laut Merah sejak 19 November, menurut militer AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah