Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, kenaikan harga BBM yang sudah diumumkan Senin malam oleh Presiden Jokowi sudah sesuai dengan keinginginan para pengusaha asing yang merupakan salah satu syarat ketika mereka mau melakukan investasi di Indonesia.
Menurut Jajat, sejak awal masyarakat sudah banyak yang mempertanyakan alasan pemerintah menaikan harga BBM, sementara minyak mentah dunia malah turun. Menaikan harga BBM tanpa kompromi sepertin yang dilakukan pemerintah saat ini membuktikan jika pemerintahan Jokowi-JK lebih mementingkan keinginan asing yang akan melakukan investasi dan telah mengabaikan kepentingan masyarakat banyak.
“Naiknya harga BBM tanpa dibarengi kenaikan upah, jelas menyengsarakan masyarakat. Pasalnya, dengan naiknya harga BBM secara langsung harga kebutuhan pokok masyarakat juga akan naik, seharusnya pemerintah mengedepankan kepentingan masyarakat terlebih dahulu bukan mengikuti kemauan pengusaha asing yang akan melakukan investasi di Indonesia” tegas Jajat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (18/11).
Saat ini harapan masyarakat hanya bergantung dari bagaimana sikap dari DPR. Pasalnya, dengan menaikan harga BBM dikala minyak dunia sedang mengalami penurunan berarti Jokowi telah melanggar UU APBN pasal 7 yang berbunyi “Pemerintah hanya dapat menaikan harga BBM tanpa persetujuan DPR bila harga minyak mentah dunia naik hingga 15% diatas asumsi APBN”, tutup Jajat
Artikel ini ditulis oleh:
Eka