Malut, Aktual.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Maluku Utara (Malut) melalui Tim SAR gabungan intensif melakukan pencarian terhadap nelayan asal Kabupaten Halmahera Selatan yang hanyut bersama rumpon di perairan Pulau Mandioli.

Kepala Basarnas Ternate Muhammad Arafah mengatakan, Pos Unit Siaga SAR Bacan mendapat laporan dari pemilik rumpon bahwa rumpon miliknya hanyut bersama seorang nelayan bernama Kema (50).

Pada Selasa (28/12), sekitar pukul 05.30 WIT, cuaca buruk mengakibatkan satu rumpon putus dan hanyut.

Unit Siaga SAR Bacan yang menerima laporan tersebut, Rabu (29/12) melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk dilakukan operasi pencarian. Pada pukul 06.10 WIT, Tim Rescue Unit Siaga SAR Bacan bersama potensi lainnya bergerak menuju LKP (Lokasi Kejadian Perkara) dengan menggunakan RB 309 Ternate untuk pencarian terhadap korban.

Sehari sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate menemukan dua nelayan asal Halmahera Selatan berdomisili di Kota Ternate yang sempat hilang kontak saat pergi melaut di perairan Hiri, Kota Ternate. Mereka akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Pada hari kelima pencarian itu, sekitar pukul 11.45 WIT, Tim Rescue Basarnas Ternate bersama potensi SAR yang sedang melakukan operasi pencarian mendapat informasi bahwa kedua korban sudah ditemukan di perairan Pulau Siko pada koordinat 46,3 nm arah selatan dari LKP.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah Ternate mengimbau semua pengguna angkutan laut berhati-hati karena cuaca eksrem melanda perairan Malut.

Prakirawan Cuaca BMKG Sultan Baabullah Ternate Fahmi Bachdar menyatakan pihaknya telah menyampaikan semua hasil kekinian kondisi cuaca dan meminta semua kalangan mewaspadai potensi gelombang setinggi 4-6 meter, terutama di perairan Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Morotai, Batang Dua, hingga Kepulauan Sula.

Selain itu, pihaknya telah menyampaikan terkait potensi gelombang tinggi disertai banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan gelombang pesisir yang bisa terjadi dalam kondisi cuaca ekstrem.

Bahkan, potensi hujan lebat disertai angin kencang selama dua hari ke depan, terutama di perairan Pulau Morotai, Galela, Jailolo, Batang Dua, dan sejumlah perairan di Halmahera Selatan juga sudah disampaikan kepada berbagai kalangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu