Penerobosan intelejen tersebut dianggap sangat merusak, dengan jumlah aset yang hilang menandingi mereka yang berada di Uni Soviet dan Rusia yang tewas setelah informasi dikirimkan ke Moskow oleh mata-mata Aldrich Ames dan Robert Hanssen, kata laporan tersebut.

Ames aktif sebagai mata-mata pada tahun 1980-an dan Hanssen dari tahun 1979 sampai 2001. CIA pun menolak berkomentar saat ditanya tentang laporan NYT itu.

Kegiatan China tersebut mulai muncul pada tahun 2010, ketika agen mata-mata Amerika mendapatkan informasi berkualitas tinggi tentang pemerintah China dari sumber-sumber dalam birokrasi, termasuk warga China yang terganggu oleh korupsi pemerintah Beijing.

Informasi tersebut didapatkan NYT dari empat mantan pejabat AS. Namun informasi tersebut mulai berhenti pada akhir tahun dan informan mulai menghilang pada awal tahun 2011.

Karena semakin banyak sumber yang terbunuh, Biro Investigasi Federal dan CIA memulai penyelidikan bersama mengenai penerobosan tersebut, memeriksa semua operasi yang dijalankan di Beijing dan setiap pegawai Kedutaan Besar AS di sana.

Investigasi tersebut pada akhirnya berpusat pada seorang mantan agen CIA yang bekerja di sebuah divisi yang mengawasi China, kata surat kabar tersebut, namun tidak ada cukup bukti untuk menangkapnya. Beberapa penyidik percaya bahwa orang-orang China telah meretas sistem komunikasi rahasia CIA.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu