Jakarta, Aktual.co — Pemuda Taiwan diganjar denda sebesar 150 ribu dolar Taiwan (sekitar Rp 60 juta) karena berpura-pura terkena ebola. 
Pemuda 19 tahun yang tidak disebut namanya itu mengaku kepada dokter dia bepergian ke Afrika dan menderita gejala-gejala ebola. Kepada dokter dia mengaku menderita demam dan diare serta makan daging kelelawar saat bepergian ke Nigeria.
Pemuda tersebut pun langsung dirawat di rumah sakit umum veteran Kaohsiung, Jumat pekan lalu. Pihak rumah sakit langsung mengambil langkah cepat dengan mengarantina pemuda tadi dan menolak kasus-kasus darurat lain, meski saat itu yang bersangkutan tidak menderita demam.
Peristiwa itu menuai perhatian media massa. Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan bahkan mengeluarkan peringatan bepergian ke Afrika Barat kecuali untuk keperluan mendesak dan melarang mereka menyantap daging hewan liar.
Namun hasil tes ebola terbukti negatif, Sabtu, 6 Desember 2014. Tidak hanya itu, aparat juga menemukan bahwa si pria tidak pernah bepergian ke luar negeri dan tidak memiliki paspor. Para dokter di rumah sakit menduga pria itu sakit mental.
Dokter rumah sakit menyatakan pria yang tidak disebut namanya tersebut akan tetap ditahan di rumah sakit hingga dijemput pihak keluarga. “Pihak rumah sakit telah memberitahukan kepada anggota keluarga untuk mengambilnya, karena dia dianggap masih anak-anak menurut undang-undang sipil Taiwan,” kata Chen Yao-sheng, Direktur Departemen Kesehatan Internal, seperti dilansir Focus Taiwan.
Pemuda yang tidak disebut namanya itu mengaku yatim piatu dan meninggalkan rumah sejak berusia lima tahun. Namun setelah diselidiki pengakuan tersebut juga bohong. Menurut Chen, pihak rumah sakit pada awalnya memutuskan pria itu secara psikologis normal, tetapi memiliki beberapa kelainan tingkah laku.
Virus ebola yang merebak di Afrika Barat tersebut hingga kini telah menelan korban jiwa lebih dari 6.100 orang. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu