Direktur Utama PT Pertamina baru Elia Massa Manik, saat akan konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (16/3). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas PT Pertamina (Persero) telah memutuskan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama Pertamina mulai 16 Maret 2017. Pengangkatan Elia Massa Manik sesuai dengan surat bernomor SK-52/MBU/03/2017 tentang pengangkatan anggota direksi perseroan Pertamina. AKTUAL/Tino Oktaviano
Direktur Utama PT Pertamina baru Elia Massa Manik, saat akan konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (16/3). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas PT Pertamina (Persero) telah memutuskan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama Pertamina mulai 16 Maret 2017. Pengangkatan Elia Massa Manik sesuai dengan surat bernomor SK-52/MBU/03/2017 tentang pengangkatan anggota direksi perseroan Pertamina. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru terpilih Elia Massa Manik, memiliki rekam jejak baik dan ahli restukturisasi.

“Saya tahu dari media, dan saya kenal. Dia pernah bekerja sama saya dan menyelesaikan Elnusa dengan bagus. Kemudian di Holding Perkebunan (PTPN III) juga baik. Dia ahli restrukturisasi dan tegas. Saya kira punya hati,” katanya di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Kamis (16/3).

Luhut menilai Elia Massa Manik akan lebih banyak melakukan perbaikan, penghematan dan efisiensi di Pertamina lantaran hal tersebut mendapat penekanan dari semua pihak. Hal lainnya adalah peningkatan penggunaan konten lokal.

“Saya kira Pak Massa Manik paham betul akan itu, dan dia mengerti manajemen dengan baik. Saya kira akan bawa banyak perubahan untuk Pertamina,” ucapnya.

Luhut menampik kabar tentang adanya perbedaan di Kabiner Kerja terkait penunjukkan mantan CEO Elnusa Tbk itu.

Ia juga mengatakan proses pergantian pucuk pimpinan Pertamina sempat tertunda karena Presiden Jokowi harus melakukan lawatan ke daerah, bukan lantaran tidak adanya kesepahaman.

“Sepakat dan sepaham. Apa yang tidak sepaham?” tukasnya.

Menteri BUMN Rini Soemarno menunjuk Elia Massa Manik menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Dwi Soetjipto yang diberhentikan pada 3 Februari 2017.

Pengangkatan Massa ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No: SK-52/MBU/03/2017 yang diserahkan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuanga, Survei dan Konsultan, Gatot Trihargo yang disaksikan Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Gatot Trihargo mengatakan, alasan penunjukan Massa menjadi nakhoda baru Pertamina karena yang bersangkutan memiliki kapasitas dalam hal kepemimpinan, dan memiliki pengalaman melakukan transformasi di sejumlah perusahan.

“Elia Massa memiliki latar belakang di sektor energi, perbankan dan agro industri. ‘Track recor’-nya (rekam jejak) mebanggakan selama menjadi CEO di sejumlah perusahaan,” tutur Gatot.

Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng mengatakan, Pertamina membutuhkan sosok seperti Massa yang mampu membangun tim kerja yang solid di Pertamina.

“Dengan ‘team work’ yang solid dan membangun komunikasi dengan komisaris, Elia dan jajajaran direksi Pertamina bisa mengeksekusi semua program strategis perusahaan dengan baik,” ujar Tanri.

Pada kesempatan itu, Elia Massa Manik mengatakan banyak agenda Pertamina yang harus dijalankan yang merupakan bagian dari program pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi.

“Semua jajaran Pertamina dari ‘top leader’ hingga karyawan harus memiliki ‘holistic skill” sehingga terbangun jiwa kepemimpinan pada setiap manajer hingga pemimpin puncak,” kata Elia Massa.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan