Menteri ESDM Sudirman Said mendatangi KPK, Jakarta, Selasa (24/5). Sudirman Said datang untuk berkoordinasi dengan KPK antara lain untuk menata sistem "whistle blower", LHKPN, menata sistem laporan gratifikasi, untuk membuat penataan pemerintahan di kementeriannya berjalan lebih baik. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/nz/16.

Jakarta, Aktual.com — Meskipun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said berupaya menepis dan mengelabui atas dugaan publik mengenai kerenggangan hubungannya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya (Menko Maritim dan Suberdaya) Rizal Ramli, namun tindakan tidak terpuji itu tidak bisa ditutup-tutupi.

Tenaga Ahli Menteri Bidan Energi dari Kemenko Maritim dan Sumberdaya, Abdulrachim Kresno mengungkapkan sudah terhitung sembilan bulan Menteri Rizal menjabat sebagai Kementerian yang menaungi ESDM, namun tidak pernah sekalipun Menteri ESDM, Sudirman Said menghadiri undangan koordinasi dari Menteri Rizal.

“Sudah sembilan bulan pak Rizal menjabat, tapi dia ngak pernah datang diundang koordinasi, berarti dia ada motif sendiri. Pak Rizal mengundang Menteri lain aja mereka datang, seperti Mendag aja datang walau secara Perpres Menteri lain tidak di bawah Maritim,” kata Abdulrachim kepada Aktual.com, Jakarta, Senin (30/5).

Lebih lanjut Abdulrachim merasa heran dengan adanya sikap ketidak-dewasaan dalam menjalankan kepemerintahan, dia menyayangkan sikap egois seperti ini akan merugikan publik karena berpengaruh dalam berbagai keputusan yang tidak maksimal.

“kalau diundang rapat ngak hadir, ya itu kan ngak benar secara kepemerintahan. Paling hanya mengirim Dirjen, tapikan itu tidak mengambil keputusan sehingga tidak ada kemajuan dalam memutuskan permasalahan,” tukasnya.

Kemudian secara bijak dia berharap kepada Menteri Sudirman agar meninggalkan sikap egois dan masalah pribadi dalam menjalankan roda kepemerintahan. Hal ini supaya tidak merugikan bagi masyarakat, dia menggambarkan jika hal ini terjadi antara Sudirman dengan bawahannya atau Dirjennya di lingkungan Kementerian ESDM, tentu Sudirman akan kesulitan dalam menjalankan program.

“Harapannya ke depan dia harus mau, bagaimana bisa kalau kerja ngak mau koordinasi. Emangnya dia sama bawahannya tidak koordinasi? Normalnya paling tidak komunikasi, apa programnya yang disetuju atau tidak setuju maka dibicarakan, kalau tidak ada komunikasi gimana?” Tandasnya.

Sebelumnya Menteri Sudirman Said menepis kecurigaan publik tentang adanya hubungan tidak harmonis dengan Menteri Rizal Ramli. Publik mengkhawatirkan akibat ego sektoral yang terjadi antara kedua Menteri itu membuat kinerja pemerintah tidak berjalan efektif untuk mengatasi permasalah energi Indonesia yang tengah dalam kondisi kemelut.

Saat itu sudirman berkilah bahwa tidak ada masalah dengan Menteri Rizal, akan tetapi anehnya walaupun Kementerian Menko Maritim dan Sumber Daya sebagai Kementerian yang menaungi ESDM, malah Sudirman mengaku 90 persen tugasnya berkaitan dengan Kementerian Koordinator Bidan Perekonomian (Menko Ekonomi)

“Tidak ada masalah sama sekali (dengan Kemenko Maritim dan Sumber Daya), saya ingin menjelaskan kebetulan saja sebagian besar 90 persen urusan ESDM berkaitan dengan indusri, ekonomi, dan keuangan yang dibawa koordinasi Menko Perekonomian,” kata Sudirman pada acara IPA Convention and Exhibition di Jakarta Convention Center, Rabu (25/5).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka