Rusia, Aktual.com – Pemerintah Rusia tetap ngotot membela pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Tidak main-main, mereka bahkan bertekad semakin meningkatkan kekuatan serangan udara hingga empat bulan ke depan untuk membela pemerintah Suriah, meskipun ditekan pihak barat.

Kepala Majelis Rendah Parlemen Rusia, Alexei Pushkov mengakui, resiko dijatuhkan selalu ada. “Tapi di Moskow, kami membicarakan operasi untuk tiga hingga empat bulan,” ujar dia, dilansir dari Reuters, Jumat (2/10).

Dalam keterangannya, Pushkov juga meluruskan berita yang beredar di media bahwa serangan udara mereka mengincar pemberontak Assad. Ditegaskan dia, sasaran serangan dari pesawat tempur mereka adalah pasukan ISIS.

Dia juga berkelit saat menanggapi pernyataan Asisten Menteri Pertahanan AS, Elissa Slotkin yang meragukan serangan pesawat tempur Rusia ditujukan untuk menggempur ISIS. Seperti disampaikan Ellisa di sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, gempuran pesawat tempur Rusia sangat jauh dari markas-markas ISIS. Dan serangan mengarah lebih dekat ke Kota Hama dan Homs, yang merupakan daerah aliansi dukungan Amerika Serikat.

Dalam bantahannya, Pushkov beralasan markas pemberontak Bashar sangat dekat letaknya dengan markas ISIS. Dia malah balik menuding koalisi serangan udara Amerika hanya pura-pura saja menggempur ISIS. “Hanya 20 persen dari operasi mereka yang berhasil. Delapan puluh persen yang lain tidak melakukan bombardir. Mereka kembali ke markas karena alasan berbeda-beda,” tuding dia.

Artikel ini ditulis oleh: