Menteri ESDM Sudirman Said memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/12). Sudirman Said dipanggil untuk memberi keterangan sebagai pelapor dalam kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah menegaskan akan mengambil divestasi saham Freeport melalui BUMN. Demikian diungkapkan oleh Menteri Energi Sumberdaya dan Mineral (ESDM), Sudirman Said. Dirinya mengaku telah membicarakan hal tersebut dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno agar mempersiapkan BUMN untuk melakukan divestasi.

“Kemarin saya bicara dengan menteri BUMN, pemerintah akan menugaskan BUMN mengambil kesempatan ini,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said di balai Kartini Jakarta, Selasa (2/2).

Dia memaparkan bahwa urutan prosedur divestasi, mulai dari Pemerintah Pusat, Daerah, BUMN, kemudian BUMD.

“Urutannya itukan pertama Pemerintah Pusat, Daerah, BUMN, baru BUMD,” paparnya.

Mengenai harga, menurutnya siapapun yang akan menjual pasti akan menginginkan harga setinggi tinggijya, namun siapapun yang akan membeli akan menawarkan serendah rendahnya.

Makanya dari pihaknya suda membentuk tim evaluator divestasi independen untuk mengkaji kesesuaian harga.

Seperti yang telah diketahu bahwa pihak Freeport telah mengirim surat penawaran Divestasi 10,64 persen saham Kepada Kementerian ESDM tertanggal Rabu, 13/1.

Dalam kalkulasinya, nilai 100 persen saham PT Freeport Indonesia diklaim mencapai USD16,2 atau setara Rp225,18 triliun dengan kurs Rp 13,900. Dengan demikian, harga dari 10,64 persen saham sebesar USD1,7 miliar atau setara dengan Rp23,63 triliun.

Director and Executive Vice President Freeport Indonesia Clementino Lamury telah menjelaskan bahwasanya penawaran yang diajukan oleh Freeport berdasarkan perhitungan dengan memasukkan asumsi perpanjangan operasi yang akan didapat Freeport setelah 2021.

Selain itu, dia juga telah menghitung investasi yang telah dikeluarkan Freeport sebesar USD4,3 miliar untuk tambang bawah tanah (underground mining), serta rencana investasi yang akan dikeluarkan dari saat ini hingga berakhir kontrak pada 2021.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka