Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan dengan pimpinan partai PAN dan PKS di Jakarta, Selasa (31/7). Pertemuan tersebut membahas rekomendasi capres-cawapres dari pertemuan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan dibahas dalam pertemuan elite Partai Gerindra, PKS dan PAN. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembering, meminta Prabowo Subianto menjalakan rekomendasi dari ijtimak ulama soal calon wakil presiden.

“Kalau sudah tanya ke ulama kan bagus. (ini) nanya ke ulama bukan ke dukun. Habis tanya (ya) dijalankan. Kalau tidak dijalankan, ngapain nanya,” ujar dia ketika dihubungi, Sabtu (4/8).

Untuk itu, dia meminta agar ketua umum Partai Gerindra ini tegas dalam bersikap. Terlebih, PKS sejak awal pemerintahan Jokowi dibentuk mengambil oposisi bersama Gerindra. Belum lagi waktu pendaftaran capres dan cawapres sudah di depan mata.

“Kita ini bukan minta sedekah. Anda mau apa tidak, (tinggal) jantan menjawab. Iya-iya, tidak-tidak, gitu. Kita sudah setia engan Gerindra dari dulu sampai sekarang. Nah sekarang dia (Prabowo) kalau mau cari yang lain silahkan, monggo saja, keputusan ditangan dia. Kita sudah tawarkan, dia mau cari yang lain ya silahkan,” kata dia.

“Saya kan bilang tegasin saja, tinggal jawab. Kalau (saya) maunya bukan PKS ya sudah selesai. Jangan plin-plan, kenapa diulur-ulur? Jadi kami pun nanti akan bersikap,” ujar dia.

Selain merekomendasikan Prabowo sebagai capres, Ijtimak Ulama merekomendasikan dua nama cawapres yakni ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Abdul Somad menyatakan menolak menjadi cawapres, sedangkan Salim Segaf menegaskan kesiapan mendampingi Prabowo. (Wisnu)