“Tapi ternyata lebih banyak kembangkan jalan tol. Ternyata ini gara-gara di akhir zaman SBY ada aturan pembebasan lahan. Sehingga proyek jalan tol jadi mudah dikebut. Padahal mestinya, infrastruktur yang diutamakan itu yang mampu genjot produktivitas dan turunkan high cost,” jelas dia.

Apalagi kemudian, kata dia, dengan banyaknya proyek infrastruktur justru pasokan semen dan baja di dalam negeri malah kelebihan pasokan. Ini membuktikan bahwa semen dan baja yang digunakan bukan dari dalam negeri.

“Karena proyek-proyek infrastruktur yang ada itu semuanya menggunakan semen dan baja impor. Karena mereka anggap lebih murah. Makanya adanya proyek infrasyruktur itu tak ciptakan multiplier effect jangka pendek. Coba kalau digarap swasta, semuanya akan gunakan dari dalam negeri,” jelas dia.

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid