Jakarta, Aktual.co — Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, pelemahan rupiah sudah mengkhawatirkan investor pasar modal, pasalnya para investor saham sudah mulai menjauhi saham-saham yang berpotensi rugi akibat pelemahan rupiah dengan melakukan aksi jual.
“Persepsi pelaku pasar terhadap emiten ketika pelemahan rupiah dianggap sudah mengkhawatirkan. Mereka akan lebih memilih stay away (menjauh),” ujar Reza, Kamis (12/3)
Investor memilih melakukan aksi jual, kata Reza, untuk mengantisipasi terus melemahnya nilai tukar rupiah. “Misalnya saya punya saham di perusahaan yang bahan bakunya impor, itu kan berpengaruh karena rupiah melemah. Ketika rupiah turun terus, ini sampai kapan? Pasti saya pilih langsung jual daripada rugi,” paparnya mencontohkan.
Berdasarkan hasil pengamatannya, Reza memperkirakan gerak IHSG dalam satu hingga dua bulan ke depan akan cenderung melemah. Bahkan bukan tidak mungkin IHSG akan meninggalkan kisaran 5.400.
“Pelemahan IHSG bisa mencapai 5.305 sampai 1-2 bulan ke depan. Faktornya pelemahan rupiah, dampak negatif Eropa, dan ekspektasi kenaikan bunga The Fed,” ujarnya.
Seperti diketahui, dolar Amerika Serikat (AS) kian perkasa, dan membuat mata uang dunia terpuruk, termasuk mata uang garuda. Dikutip data Bloomberg Dollar Index, pada perdagangan hari ini, rupiah rupiah sempat menyentuh level Rp13.174 per dolar AS atau menguat 0,14 persen. Pada pembukaan perdagangan di BEI, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini dibuka menguat tipis. Rupiah naik tipis 0,07% ke Rp13.183 per dolar AS. Namun kemudian, rupiah kembali ke posisi semula seperti di akhir perdagangan kemarin, Selasa (11/3), yakni di level Rp13.192 per dolar AS. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab aksi jual bersih investor asing mencapai Rp 1 triliun dan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 43,362 poin (0,79%).
Artikel ini ditulis oleh: