????????????????????????????????????

Semarang, Aktual.com —  Para seniman tergabung Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) 15 Kabupaten Magelang, Jateng, meramaikan aktivitas seni, budaya, dan kepariwisataan akhir tahun di kawasan candi Buddha terbesar di dunia di wilayah itu, melalui kegiatan bernama “Borobudur Today”.

“Kami mendapat dukungan dari Kementerian Pariwsiata dan pihak Taman Wisata Candi Borobudur untuk menggelar kegiatan ‘Borobudur Today’ tahun ini. Ini akan kami jadikan agenda tahunan di kawasan Candi Borobudur setiap akhir tahun,” kata Koordinator KSBI 15 Kabupaten Magelang Umar Chusaeni di Borobudur, Selasa (8/12).

“Borobudur Today” yang berlangsung pada 27 Desember 2015 hingga 27 Januari 2016, melibatkan sekitar 300 seniman dari berbagai daerah dan luar negeri, seperti sekitar Candi Borobudur, Magelang, Yogyakarta, Bali, Jepara, Solo, Klaten, Wonosobo, Jakarta, dan Chekoslovakia serta Afganistan.

Ia menyebutkan rangkaian “Borobudur Today” yang pada 2015 sebagai penyelenggaraan tahun kedua itu, antara lain pameran seni rupa, karnaval budaya, performa seni, pentas teatrikal, pentas kesenian rakyat, dan lomba fotografi.

Masyarakat sekitar, terutama di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, katanya, bakal ikut serta bersama para peserta “Borobudur Today” dalam karnaval budaya dengan berjalan kaki sejauh sekitar 500 meter di sepanjang Jalan Balaputra Dewa hingga Limanjawi Art House di Dusun Tingal Wetan, Desa Wanurejo.

“Ini menjadi syukuran budaya para seniman kawasan Candi Borobudur, terutama yang tergabung dalam KSBI 15 dengan jejaring para seniman dan pelaku budaya dari berbagai kota, atas kiprah berkesenian selama setahun terakhir, di kawasan warisan budaya dunia Candi Borobudur ini,” kata Umar yang juga pengelola Limanjawi Art House Borobudur itu.

Pusat kegiatan “Borobudur Today” di Limanjawi Art House, sekitar 600 meter timur Candi Borobudur, sedangkan pembukaan acara itu oleh budayawan Remy Sylado.

Ia menjelaskan aktivitas seni budaya di kawasan setempat memberikan pengaruh kuat terhadap pengelolaan kepariwisataan Candi Borobudur dan partisipasi masyarakat sekitarnya.

Ia mengatakan tema “Borobudur Today” pada 2015, yakni “Art and Emotion” untuk memberikan inspirasi kepada para seniman bahwa proses berkesenian harus total supaya melahirkan karya terbaik.

“Ketika kita berkesenian itu total, seluruh emosi tercurahkan maka akan melahirkan karya yang bagus. Tidak hanya seni rupa, lukis, tetapi juga kesenian rakyat pun perlu totalitas dalam mencurahkan emosi sehingga mencapai puncaknya dan menjadi daya tarik masyarakat,” katanya menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: