Banda Aceh, Aktual.co — Nilai ekspor Provinsi Aceh pada Januari 2015, mengalami peningkatan jika dibandingkan padaDesember 2014.
Pada Januari 2015, nilai ekspor Provinsi Aceh sebesar 8.332.752 USD, jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 375,47 persen dibandingkan pada Desember 2014 sebesar 1.752.541 USD. Apabila dibandingkan dengan nilai ekspor pada Januari 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 476,83 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto kepada Aktual.co, Kamis (5/3) menyebutkan, nilai impor Provinsi Aceh pada Januari 2015, tercatat sebesar 2.567.115 USD, nilai ini mengalami penurunan sebesar 31,69 persen dibandingkan pada Desember 2014 sebesar 3.757.768 US.
Sedangkan neraca perdagangan Provinsi Aceh pada Januari 2015 sambung Hermanto, mengalami surplus sebesar 5.765.637 USD. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, neraca perdagangan mengalami peningkatan sebesar 287,53 persen. Persentase perubahan neraca perdagangan secara year on year (Januari 2015 terhadap Januari 2014) mengalami peningkatan 159,98 persen.
Pada bagian lain, Hermanto menambahkan harga gabah di tingkat petani dan penggiling padi berkisar Rp1.500-5.000 per kilogram. Dia menyebutkan, gabah dari petani Aceh banyak dibeli dengan harga murah oleh pedagang di Sumatera Utara. Penurunan harga jual juga disebabkan karena baru selesai musim panen yaitu di daerah Kabupaten Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Nagan Raya, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Teggara.
“Khusus untuk gabah, pedagang di Medan membeli gabah setelah panen di Aceh, lalu mengeringkannya dan menjualnya dengan harga tinggi baik di Aceh maupun di Medan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















