Jakarta, Aktual.co — Nilai impor besi dan baja Sumatera Utara sampai Oktober 2014 mengalami penurunan hingga 32,66 persen akibat masih lemahnya permintaan, khusus di sektor properti.
“Kalau pada periode Januari-Oktober 2013 nilai impor besi dan baja masih sebesar 240,659 juta dolar AS, pada periode sama tahun ini tinggal 162,055 juta dolar AS,” kata kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono.Wien Kusdiatmono di Medan, Jumat (26/12).
Dia menilai, penurunan nilai impor terjadi di beberapa bulan, khususnya awal tahun karena relatif banyak proyek pembangunan yang berjalan. “Jadi, meski pada bulan Oktober sudah ada penaikan hingga 25,52 persen dari September atau 21,793 juta dolar AS, belum bisa mendongkrak impor golongan barang tersebut.”
Penurunan impor besi dan baja yang menurut dia lumayan besar menjadi salah satu penyebab turunnya impor Sumut secara keseluruhan pada tahun ini. Total nilai impor Sumut hingga Oktober turun 2,63 persen atau menjadi 4.246 miliar dolar AS dari periode sama tahun lalu yang sempat sebesar 4,361 miliar dolar AS.
Menurut Tomi Wistan, pengembang di Sumut, nilai impor besi yang mengalami penurunan itu diduga dampak masih lemahnya proyek pembangunan properti pada tahun ini.
“Ada prediksi pertumbuhan properti tahun ini tidak sampai 10 persen dari 2013. Padahal, biasanya rata-rata pertumbuhan properti Sumut sebesar 15-20 persen per tahun.”
Permintaan properti yang melemah, lanjut dia, akibat kemampuan membeli masyarakat berkurang. “Krisis ekonomi jelas memengaruhi jual-beli barang material pembangunan, termasuk besi,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu















