Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua JB Priyono mengungkapkan, nilai impor Papua pada Januari 2016 mengalami penurunan hingga 38,26 persen dibanding bulan sebelumnya.
“Impor Papua pada Januari 2016 senilai 42,98 juta dolar AS atau 38,26 persen lebih rendah dari nilainya pada Desember 2015,” ujarnya di Jayapura, Senin (16/2).
Dijelaskannya, Total impor Papua pada Januari 2016 senilai 42,98 juta dolar AS yang terdiri atas impor migas 5,10 juta dolar AS dan impor nonmigas senilai 37,88 juta dolar AS.
“Nilai impor migas turun 62,32 persen dibandingkan nilainya pada Desember 2015 yang dipicu oleh turunnya volume impor bahan bakar diesel sebesar 50,68 persen, ditambah penurunan harga impor komoditi tersebut sebesar 27,42 persen yang dipengaruhi penurunan harga minyak mentah global,” kata dia.
Priyono menambahkan, dibandingkan total impor Januari 2015, nilai impor Papua Januari 2016 lebih rendah 25,78 persen.
Impor migas mengalami penurunan hingga 72,28 persen dan impor nonmigas turun 4,15 persen.
“Salah satu pemicu penurunan impor migas adalah turunnya harga impor bahan bakar diesel di bulan Januari 2016 yang mencapai 47 persen dibandingkan harganya pada bulan yang sama tahun 2015,” ucapnya.
Menurutnya, meskipun nilai ekspor Papua di bulan Januari 2016 mengalami penurunan cukup signifikan, namun nilai tersebut masih lebih besar dari nilai impor di bulan yang sama sehingga Papua masih mengalami surplus neraca perdagangan Papua Januari 2015 sebesar 28,80 juta dolar AS.
“Dibandingkan neraca perdagangan Januari 2015 senilai 90,30 juta dolar AS, neraca perdagangan Januari 2016 mengalami penurunan hingga 68,10 persen,” ujar Priyono.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Nebby