Selain itu, defisit transaksi berjalan pun disebut KSSK tetap terjaga di bawah batas aman 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sementara itu, indikator yang terkait ketahanan eksternal direpresentasikan oleh cadangan devisa yang mencapai 126 miliar dollar AS pada akhir kuartal pertama 2018. Jumlah devisa yang ada setara dengan kebutuhan pembiayaan 7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor yang disertai dengan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.
Sebagaimana diketahui, standar internasional untuk kecukupan cadangan devisa adalah setara kebutuhan pembiayaan 3 bulan impor.
Lantas, bagaimana jika pelemahan rupiah ini berlanjut dan nilai tukarnya mencapai Rp 20.000 per dollar AS? Adakah dampaknya terutama bagi perbankan nasional?
Ketua OJK, Wimboh Santoso sempat melontarkan pernyataan yang dapat dikatakan dari pertanyaan di atas. Ia mengklaim, tren pelemahan rupiah pada saat ini tidak terlalu berdampak pada permodalan perbankan.