Bahkan, lanjut Wimboh, pemerintah sudah ada sempat melakukan simulasi yang menakar ketahanan permodalan bank.

Menurut Wimboh, hasil simulasi memperlihatkan pelemahan rupiah masih dalam batas aman yang tidak membahayakan ketahanan permodalan perbankan.

“Itu pun kalau kami simulasi, dollar AS sampai Rp 20.000 juga masih aman. Perbankan kita tetap kuat,” kata Wimboh saat konferensi pers KSSK di BI, 30 April silam.

Di lain pihak, Menteri Keuangan Sri Mulyani justru menyanggah ucapan Wimboh dengan halus. Sebagai Ketua KSSK, ia berharap agar nilai tukar rupiah tidak sampai menyentuh level Rp 20.000 per dollar AS.

Selain itu, ia menyebut dinamika kurs rupiah bukanlah faktor tunggal yang harus disimak oleh pemerintah maupun KSSK. Ia menyebut tren naiknya harga minyak dunia, sebagai contoh lain yang juga harus dicermati.

Sri Mulyani memastikan terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mengantisipasi dampak pelemahan rupiah pada masa mendatang serta terus menjaga kondisi agar dinamika itu tidak mengganggu pelaksanaan APBN 2018.

“Pemerintah akan memanfaatkan kenaikan harga minyak yang berdampak positif terhadap penerimaan negara untuk masyarakat miskin,” ujar Sri Mulyani.