Selain itu, lanjut dia, dolar AS juga ditopang data tenaga kerja di Amerika Serikat yang meningkat, sehingga peluang pertumbuhan ekonomi AS cukup terbuka.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan, pagi ini mata uang Asia seperti dolar Hong Kong dan dolar Singapura bergerak melemah terhadap dolar AS, kondisi itu tuurut menjadi sentimen negatif bagi rupiah.

“Kendati demikian, pergerakan rupiah masih dalam penjagaan Bank Indonesia sehingga fluktuasinya relatif stabil,” katanya.