Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (11/5), bergerak menguat sebesar 25 poin menjadi Rp14.048 dibanding posisi sebelumnya Rp14.073 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail, mengatakan bahwa dolar AS bergerak melemah terhadap sejumlah mata uang dunia setelah rilis data inflasi di Amerika Serikat yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar.

“Inflasi di AS bulan April tercatat hanya sebesar 0,2 persen, di bawah ekspektasi yang sebesar 0,3 persen,” paparnya.

Ia menambahkan data inflasi yang dibawah ekspektasi itu mendorong penurunan yield obligasi Amerika Serikat menjadi ke level 2,96 persen, sehingga menjaga pergerakan nilai tukar rupiah.

Ia mengatakan bahwa adanya kemungkinan dinaikannya tingkat suku bunga BI 7-Day Repo Rate turut menjaga stabilitas pergerakan rupiah.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan data inflasi Amerika Serikat yang di bawah ekspektasi itu membuat target inflasi The Fed di angka 2 persen berpotensi belum dapat tercapai.

“Dolar AS cenderung melemah merespon data tersebut,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: